Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim dirinya telah mengetahui tempat persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. Trump pun mendesak Iran untuk segera menyerah dalam konfliknya dengan Israel.
Melalui media sosial, Trump bahkan menyebut Khamenei sebagai target yang mudah. Meskipun begitu, Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat tidak akan membunuhnya.
"Kami tahu persis di mana yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' bersembunyi. Ia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana - Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini," tulis Trump di Truth Social yang juga dibagikan di X.
Dalam cuitan berikutnya, Trump menyampaikan pesan "PENYERAHAN TANPA SYARAT" yang jelas ditujukan kepada Iran.
Komentar tentang Khamenei dan seruan untuk menyerah muncul tak lama setelah Trump menggembar-gemborkan kendali penuh atas langit di atas Teheran.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu: Israel Menyerang Iran untuk Menyelamatkan Dunia
Menolak Rencana Pembunuhan Khamenei
Salah satu sikap awal yang diambil Amerika Serikat terkait perang Iran-Israel adalah menolak rencana yang diajukan Israel untuk membunuh Khamenei.
Mengutip AP News, Israel telah memberi tahu pemerintahan Trump bahwa mereka telah mengembangkan rencana yang kredibel untuk membunuh Khamenei.
Pejabat Gedung Putih khawatir bahwa rencana untuk membunuh Khamenei dapat mengobarkan konflik dan berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.
Sebagai mitra terdekat Israel, keterlibatan Amerika Serikat dalam perang ini sangat mungkin terjadi. Terlebih lagi, AS masih memiliki hasrat untuk memaksa Iran menghentikan program nuklirnya.
Baca Juga: Ini 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir di Tahun 2025, Tak Ada Nama Iran
Dalam perjalanan pulang dari pertemuan G7 di Kanada, Trump mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap para pemimpin Iran karena gagal mencapai kesepakatan.
"Mereka seharusnya menyetujui kesepakatan itu. Saya katakan kepada mereka 'lakukan kesepakatan itu. Jadi saya tidak tahu. Saya tidak terlalu berminat untuk bernegosiasi," kata Trump dalam wawancara di dalam pesawat kepresidenan Air Force One.
Iran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai. Badan intelijen AS pun telah menilai bahwa Teheran tidak secara aktif mengembangkan bom.
Tonton: Dunia di Ambang Perang Dunia Ketiga? Pakar Ungkap Dua Skenario Pemicunya