Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah helikopter dan jet tempur militer AS jatuh di Laut Cina Selatan sekitar 30 menit berselang dari kunjungan Presiden Donald Trump ke Asia.
Sebuah helikopter Sea Hawk jatuh sekitar pukul 14.45 pada hari Minggu saat melakukan operasi rutin dari kapal induk USS Nimitz. Seorang pejabat Angkatan Laut AS dalam unggahan di platform X mengatakan tidak ada rincian mengenai lokasi kapal induk yang akan diberikan karena alasan keamanan operasional.
Kemudian sekitar pukul 15.15, berlanjut sebuah F/A-18F Super Hornet juga jatuh. Beruntung, kelima orang yang terlibat dalam kecelakaan tersebut selamat dan penyelidikan sedang berlangsung. Tidak jelas di mana insiden itu terjadi dan belum ada rincian yang dirilis mengenai dugaan penyebab insiden tersebut.
Baca Juga: Selandia Baru Kucurkan US$1,6 Miliar untuk Helikopter Laut AS dan Pesawat Airbus
Menurut US Naval Institute News, yang melacak kelompok-kelompok kapal induk, penyerang kapal induk berada di wilayah Laut Cina Selatan pada tahap terakhir penempatannya sebelum kembali ke Pantai Barat AS.
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia mengetahui insiden tersebut tetapi tidak mencurigai adanya kecurangan.
"Mereka pikir itu mungkin bahan bakar yang buruk," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar. Beijing menentang kehadiran militer AS di Laut Cina Selatan, dengan mengatakan hal itu mengganggu stabilitas kawasan.
Baca Juga: Insiden Laut China Selatan, Beijing Tuding Australia Lakukan Pelanggaran Udara
Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah tersebut, tempat Tiongkok telah membangun banyak pulau buatan. Vietnam, Filipina, Brunei, Malaysia, dan Taiwan juga mengklaim sebagian wilayah laut tersebut dan telah berselisih dengan Beijing mengenai letak batas wilayah.
Kunjungan Trump mencakup kunjungan ke Malaysia serta Jepang dan Korea Selatan, yang keduanya merupakan sekutu AS. Selama kunjungan tersebut, negosiator perdagangan AS dan Tiongkok sepakat untuk menangani berbagai poin yang diperdebatkan, meliputi tarif, biaya pengiriman, fentanil, dan kontrol ekspor.
Hal ini memungkinkan Trump dan Presiden Xi Jinping untuk menyelesaikan kesepakatan dalam pertemuan yang dijadwalkan akhir pekan ini.













