Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
Namun, memo perdagangan yang melunak menandakan pendekatan yang lebih terstruktur yang kemungkinan besar akan melibatkan investigasi di bawah otoritas hukum lainnya seperti Undang-Undang Perdagangan Keamanan Nasional Bagian 232 dan Undang-Undang Praktik Perdagangan yang Tidak Adil Bagian 301.
Trump menggunakan undang-undang ini selama masa jabatan pertamanya, dan penyelidikan terhadap impor baja dan aluminium serta impor China memakan waktu berbulan-bulan.
"Sepertinya dia mungkin telah mendengarkan orang-orang yang mengatakan kepadanya bahwa kebijakan tarif seketika akan sangat merugikan pasar keuangan," kata William Reinsch, seorang ahli perdagangan di Center for Strategic and International Studies.
Namun, Reinsch dan analis perdagangan lainnya mengatakan mereka masih memperkirakan Trump akan melanjutkan rencana tarif global di awal pemerintahannya.
Baca Juga: Bitcoin Capai Rekor Tertinggi, Dolar Melorot Jelang Pelantikan Trump
"Tarif universal adalah bagian inti dari rencana ekonomi yang ia jalankan dan saya pikir dia akan melakukan apa yang dia katakan," kata Kelly Ann Shaw, mantan penasihat perdagangan Gedung Putih selama masa jabatan pertama Trump.
"Ini adalah ide yang didukungnya untuk waktu yang lama," kata Shaw, yang sekarang bekerja di firma hukum Hogan Lovells, dalam sebuah wawancara minggu lalu.
Sejarah Perdagangan Trump
Pada masa jabatan pertamanya (2017-2021), pemerintahan Trump menggunakan investigasi untuk memberlakukan tarif pada impor baja dan aluminium.
Dia meluncurkan bea impor pada senilai sekitar US$370 miliar terhadap barang impor China, memicu perang tarif bolak-balik antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.
AS dan China mengakhiri konflik tersebut pada tahun 2020 dengan kesepakatan untuk mendorong Beijing meningkatkan pembelian ekspor AS terhadap produk pertanian hingga pesawat terbang sebesar US$200 miliar per tahun. Namun kesepakatan ini tidak pernah terealisasi karena pandemi.
Memo tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan Trump akan berusaha mendorong China untuk menepati komitmen tersebut.
Baca Juga: Poin-Poin Rencana Perintah Eksekutif Donald Trump Setelah Pelantikan
Trump juga telah mengancam untuk keluar dari Perjanjian Perdagangan Utara Amerika (NAFTA) 1994, menyalahkannya atas hilangnya pekerjaan manufaktur AS.