kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump: Pemimpin Tertinggi Iran harus sangat berhati-hati dengan kata-katanya!


Sabtu, 18 Januari 2020 / 06:25 WIB
Trump: Pemimpin Tertinggi Iran harus sangat berhati-hati dengan kata-katanya!
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump terlihat di layar televisi ketika ia menyampaikan pernyataan tentang Iran, terlihat di ruang pengarahan Pentagon di Arlington, Virginia, AS, 8 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei harus sangat berhati-hati tentang apa yang dia katakan, setelah Khamenei dengan keras mengkritik AS dalam khotbah shalat Jumat di Teheran.

"Yang disebut Pemimpin Tertinggi Iran, yang belum begitu Tertinggi belakangan ini, memiliki beberapa hal buruk tentang Amerika Serikat dan Eropa," kata Trump dalam kicauannya di akun Twitter, Jumat (17/1) sepererti dikutip Reuters. 

"Ekonomi mereka hancur, dan rakyat mereka menderita. Dia harus sangat berhati-hati dengan kata-katanya!" sebut Trump.

Baca Juga: Iran minta dunia internasional tidak ubah kecelakaan pesawat jadi masalah politik

Dalam khotbah salat Jumat pertamanya dalam delapan tahun, Ayatollah Ali Khamenei menyatakan kepada para jemaah yang meneriakkan "Matilah Amerika", para elit Garda Revolusi bisa melakukan perlawanan di luar perbatasan Iran.

Melansir Reuters, pidato itu Ayatollah Ali Khamenei sampaikan di tengah krisis yang semakin mendalam bagi Iran karena negeri Mullah bergulat dengan aksi protes di dalam negeri dan tekanan dari luar negeri yang meningkat.

"Musuh kita senang, mereka menemukan alasan untuk melemahkan Garda Revolusi, angkatan bersenjata dan sistem kita," kata Khamenei dalam khotbahnya yang menumpahkan pujian pada Garda Revolusi karena melindungi Iran. Ia kembali menyerukan pasukan AS untuk meninggalkan wilayah Irak.

Baca Juga: Serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS sebabkan 8 tentara cedera

Khamenei menyebutkan, pekerjaan Mayor Jenderal Qassem Soleimani untuk memperluas pengaruh militer Iran di luar negeri akan terus berlanjut. Dan, Pasukan Quds "melindungi negara-negara yang tertindas di seluruh kawasan."

Dia mengatakan, tentara Pasukan Quds adalah "pejuang tanpa batas". Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Revolusi, tewas dalam serangan militer AS di Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu.

Pasca Soleimani tewas, Iran menggempur pangkalan militer AS di Irak dengan rudal sebagai aksi balas. Tapi, rudal mereka secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pada 8 Januari lalu.

aca Juga: Melunak, Iran membuka dialog dengan dunia untuk mencegah perang

"Kecelakaan pesawat itu adalah tragedi pahit yang membakar hati kami," kata Khamenei. "Tetapi, beberapa orang mencoba menggunakannya sebagai alasan untuk menutupi kemartiran komandan besar kita, Soleimani".

Khamenei menyatakan dalam khotbahnya: "Badut-badut Amerika yang berbohong dan mengatakan mereka bersama rakyat Iran harus melihat siapa rakyat Iran".




TERBARU

[X]
×