Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - CHICAGO. Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan bahwa Kamala Harris, saingan dari Partai Demokrat, sebelumnya meremehkan warisan kulit hitamnya. Hal ini disampaikan pada pertemuan tahunan jurnalis kulit hitam terbesar di AS.
“Dia selalu mengidentifikasi dirinya sebagai keturunan India, dan baru belakangan ini mengaku sebagai orang kulit hitam. Jadi, apakah dia orang India atau orang kulit hitam?” ujar Trump, yang mendapat cemoohan dari sekitar 1.000 orang yang hadir.
Harris, yang berdarah India dan Jamaika, telah lama mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam dan Asia. Dia adalah wakil presiden AS pertama dari kalangan kulit hitam dan keturunan Asia.
Baca Juga: Pilpres AS, Kamala Harris Dapat Dukungan Lebih Dari 100 Pemodal Ventura
Beberapa jam setelah pernyataan Trump, Harris merespons di hadapan perkumpulan mahasiswi kulit hitam Sigma Gamma Rho di Houston.
“Ini adalah pengingat tentang perpecahan dan rasa tidak hormat di bawah kepemimpinan Trump. Rakyat Amerika berhak mendapatkan yang lebih baik,” kata Harris.
Sejak meluncurkan kampanyenya, Harris sering menjadi sasaran serangan rasis dan seksis. Pemimpin Partai Republik telah mengimbau untuk menahan diri dari serangan pribadi dan fokus pada kebijakan.
Wawancara di konvensi National Association of Black Journalists dimulai dengan tegang ketika reporter ABC News, Rachel Scott, menanyakan alasan pemilih kulit hitam harus mendukung Trump mengingat komentarnya yang rasis.
Baca Juga: Jika Trump Menang, Korea Utara Ingin Memulai Lagi Perundingan Nuklir
Trump menyebut pertanyaan itu "mengerikan" dan "memalukan", lalu menggambarkan ABC sebagai jaringan "palsu". Trump mengklaim dirinya sebagai presiden terbaik bagi masyarakat kulit hitam sejak Abraham Lincoln, yang mendapat tanggapan skeptis dari hadirin.
Trump juga menyinggung tentang “pekerjaan kulit hitam” yang menurutnya terancam oleh migran di perbatasan selatan AS. Scott menanyakan apa yang dimaksud dengan “pekerjaan kulit hitam”, dan Trump menjawab, “Pekerjaan orang kulit hitam adalah siapa saja yang punya pekerjaan.”
Wawancara yang seharusnya berlangsung satu jam berakhir lebih awal setelah sekitar 35 menit karena keterbatasan waktu menurut tim kampanye Trump.
Pada rapat umum di Pennsylvania malam harinya, Trump tidak menyebutkan komentarnya tentang Harris tetapi menyalahkannya atas lonjakan imigrasi dan memutar video yang menunjukkan Harris mendukung larangan fracking pada 2019, meskipun tim kampanyenya baru-baru ini menyatakan bahwa dia tidak akan melarang fracking jika terpilih.