Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Donald Trump menyerang Vladimir Putin setelah mengadakan pembicaraan empat mata dengan Volodymyr Zelensky di Basilika Santo Petrus pada pemakaman Paus Fransiskus pada hari Sabtu (26/4/2025).
Melansir The Telegraph, Trump menuduh presiden Rusia itu mempermainkannya dalam negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina dan memperingatkan bahwa dia siap untuk menyerang Moskow dengan sanksi baru.
Setelah meninggalkan Roma, tempat dia juga mengadakan pembicaraan dengan sekutu Eropa, Trump mengatakan tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota, dan desa-desa, selama beberapa hari terakhir.
"Itu membuat saya berpikir bahwa mungkin dia tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya, dan harus ditangani secara berbeda, melalui ‘perbankan’ atau ‘sanksi sekunder?’ Terlalu banyak orang yang sekarat!!!” tulis Trump di Truth Social, media sosial miliknya.
Pertemuan tatap muka yang mengejutkan, yang diadakan di kursi merah sederhana di bagian tengah gereja, adalah yang pertama antara Trump dan Zelensky sejak pertengkaran sengit mereka di Ruang Oval pada bulan Februari. Pertemuan itu terjadi di tengah dugaan bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat.
Zelensky menggambarkan percakapan mereka sebagai hal yang "berpotensi bersejarah" dan "sangat simbolis".
Baca Juga: 100 Hari Pertama Donald Trump: Mengguncang Tatanan Dunia dengan Kebijakan Ekstrem!
Gedung Putih mengatakan pertemuan 15 menit itu sangat produktif setelah Zelensky berterima kasih kepada Trump atas pembicaraan tersebut.
Komentar Trump tentang Putin menunjukkan perubahan nada yang signifikan, dan akan memicu harapan bahwa presiden AS bersedia menghadapi presiden Rusia atas penolakannya untuk menyetujui gencatan senjata.
Trump secara rutin menyalahkan Zelensky atas pertempuran di Ukraina dan minggu lalu memberikan tekanan kepadanya untuk mengorbankan wilayahnya kepada Rusia demi mengamankan perdamaian.
Setelah pertemuan di St. Peter, presiden Ukraina mengatakan bahwa ia dan Trump telah membahas gencatan senjata penuh dan tanpa syarat dan perdamaian yang dapat diandalkan dan abadi yang akan mencegah pecahnya perang lagi.
“Kami banyak berdiskusi satu lawan satu. Berharap ada hasil untuk semua yang kami bahas,” kata Zelenskiy.
Baca Juga: Survei CNN: Approval Rate Donald Trump Turun ke 41%, Terendah Sejak Era Eisenhower