kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trump sengaja sebut corona sebagai virus China, WHO mengecam


Kamis, 19 Maret 2020 / 16:17 WIB
Trump sengaja sebut corona sebagai virus China, WHO mengecam
ILUSTRASI. Logo WHO. WHO mengecam aksi penggunaan bahasa yang kerap digunakan untuk mendiskriminasi saat virus corona mewabah. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seorang pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk penggunaan bahasa yang dapat menstigmatisasi kelompok etnis tertentu atas wabah corona, ketika Presiden AS Donald Trump membela pengadopsian istilah virus China saat membicarakan virus corona.

"Sangat penting bahwa kita berhati-hati dalam bahasa yang kita gunakan agar tidak mengarah ke profil individu yang terkait dengan virus," kata Mike Ryan, kepala program darurat kesehatan WHO seperti dikutip South China Morning Post. 

Baca Juga: Sebanyak 60.000 orang tunawisma di California berpotensi terinfeksi virus corona

"Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari," katanya.

Ketika pandemi Covid-19, yang telah menewaskan hampir 9.000 orang, telah melanda dunia, serangan verbal dan fisik terhadap orang-orang etnis China dan orang-orang keturunan Asia Timur lainnya kian membengkak.

Pada hari Selasa, Weijia Jiang, koresponden Gedung Putih untuk CBS News, mengatakan seorang pejabat pemerintahan Trump telah menggunakan istilah "Kung-Flu" di depannya.

"Saya yakin siapa pun akan menyesal membuat profil virus di sepanjang garis etnis," kata Ryan.

Baca Juga: Begini cara pecinta tarian klasik Jepang melawan penyebaran virus corona

Bahkan saat ditanya wartawan, apakah pengunaan kata 'virus China' saat merujuk virus corona Covid-19 bisa memicu meningkatnya serangan xenophobia terhadap Asia-Amerika, Trump dengan entengnya mengelak.

"Itu sama sekali bukan rasis. Virus itu berasal dari China, itu sebabnya," kata Trump.

Trump, yang telah berulang kali menolak kritik atas tanggapan pemerintahannya terhadap wabah Covid-19 dengan mengatakan bahwa orang Asia-Amerika kemungkinan besar akan setuju dengan penggunaan istilah tersebut.

Bahasa tersebut, yang bertentangan dengan pedoman WHO terhadap penggunaan istilah geografis dalam penamaan penyakit, telah menimbulkan gelombang kritik dari publik AS.

Baca Juga: Kunjungan warga binaan dihentikan sementara diganti dengan video call

Judy Chu, seorang anggota parlemen Demokrat dari California, menyebut dirinya sudah mendapat komitmen dari Sekretaris Layanan Kesehatan Trump, Alex Azar untuk bisa menahan diri dalam menyebutkan "China coronavirus".

"Kita harus memastikan bahwa tidak ada orang yang didiskriminasi berdasarkan etnis. Etnis bukanlah yang menyebabkan coronavirus," tegasnya.

Mantan wakil presiden AS Joe Biden, yang kemungkinan akan menjadi lawan Trump dalam pemilihan di November nanti, juga mengkritik terus penggunaan istilah "virus China" yang dipakai oleh presiden.

“Hentikan ketakutan xenophobia. Lakukan saja pekerjaan Anda,” cuit Biden pada hari Rabu.

Baca Juga: Investor miliarder asal AS ini minta Trump lockdown Amerika selama 30 hari



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×