kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tuntut uangnya kembali, ribuan investor geruduk kantor p2p lending di China


Senin, 08 April 2019 / 11:10 WIB
Tuntut uangnya kembali, ribuan investor geruduk kantor p2p lending di China


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Ribuan investor dari platform peer to peer (P2P) lending di China mendatangi kantor pusat tuandai.com. Pemerintah kota sampai memanggil polisi anti huru-hara guna meminimalisir risiko kerusuhan.

Seperti diberitakan South China Morning Post, ribuan investor yang terkena dampak penutupan platform P2P tuandai.com melakukan kasi protes di luar kantor pusat perusahaan tersebut yang berlokasi di kota Dongguan, provinsi Guangdong China pada Jumat pekan lalu.

Mereka menuntut pengembalian uang mereka yang tak jelas nasibnya setelah perusahaan tersebut menyatakan diri bangkrut.

Seorang sumber di lokasi kejadian memperkirakan lebih dari seribu orang telah berkumpul di kantor pusat tuandai.com pada Jumat lalu dan berakhir pada Minggu sore. Untuk berjaga-jaga, polisi anti huru-hara dikerahkan ke sejumlah lokasi di kota tersebut.

"Para investor berkumpul dengan harapan pemerintah dapat melakukan intervensi dan menutupi kompensasi dari kerugian mereka, dengan alasan peraturan yang dibuat pemerintah tidak berjalan efektif," kata sumber dari pemerintah setempat yang enggan disebutkan namanya.

Industri P2P di China pernah disebut oleh pemerintah sebagai model inovatif untuk membantu mereformasi industri keuangan di China daratan. Namun industri ini mengalami gelombang keruntuhan di tahun lalu ketika bergulat dengan masalah likuiditas setelah pemerintah memperketat regulasi di sektor tersebut.

Platform tersebut memiliki sekitar 220.000 pemberi pinjaman saat mengumumkan kebangkrutannya pada bulan lalu karena masalah likuiditas. Alhasil dana sekitar 14,5 miliar yuan atau setara US$ 2,2 miliar di dalam platform tersebut tak jelas nasibnya.

Sejak saat itu, pihak berwenang China telah menangkap 44 orang dari tuandai.com yang dituduh telah merancang produk investasi bodong dan mengganggu ketertiban industri keuangan negara.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×