kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ukraina dan Moldova Resmi Peroleh Status Kandidat Anggota Uni Eropa


Jumat, 24 Juni 2022 / 10:47 WIB
Ukraina dan Moldova Resmi Peroleh Status Kandidat Anggota Uni Eropa
ILUSTRASI. Bendera Uni Eropa dan Ukraina


Sumber: BBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, pada hari Kamis (23/6) mengumumkan Ukraina dan Moldova memperoleh status kandidat anggota Uni Eropa. Status kandidat adalah langkah resmi pertama untuk menuju keanggotaan.

Dilansir dari BBC, Michel mengatakan proses aksesi akan berdasarkan pada kinerja dan sesuai dengan panduan yang ada. Ia memastikan negosiasi formal tidak akan dimulai sampai reformasi bersyarat dilakukan.

Uni Eropa meminta kedua negara tersebut untuk memperkuat supremasi hukum, dan memerangi korupsi.

Baca Juga: Eropa Butuh Rencana Darurat, Rusia Mungkin Stop Pasokan Gas Sepenuhnya

"Hari ini menandai langkah penting dalam langkah Anda menuju Uni Eropa. Ini adalah momen yang bersejarah," ungkap Michel.

Ukraina mengajukan aplikasinya ke Uni Eropa beberapa hari setelah invasi Rusia pada bulan Februari. Prosesnya pun terbilang sangat cepat untuk menuju status kandidat.

Presiden Ukraina, Vlodomyr Zelensky, turut memuji keputusan Dewan Eropa tersebut. Zelensky menilai langkah ini adalah momen unik dan bersejarah dalam hubungan Ukraina dan Uni Eropa.

Baca Juga: PBB: Taliban Selalu Menghalangi Pengiriman Bantuan ke Afghanistan

"Masa depan Ukraina ada di dalam Uni Eropa," tulis Zelensky di akun Twitter pribadinya.

Setelah ini, Georgia kemungkinan besar akan menyusul untuk mendapatkan status kandidat. Michel mengatakan bahwa dewan mengakui perspektif Eropa negara itu dan siap untuk memberikan status kandidat begitu prioritas yang luar biasa ditangani.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan ketiga negara itu adalah dari keluarga Eropa, dan Uni Eropa akan tetap terbuka untuk menerima mereka sebagai anggota.

"Ini akan memperkuat Ukraina, Moldova dan Georgia, dalam menghadapi imperialisme Rusia. Dan ini juga akan memperkuat Uni Eropa. Ini menunjukkan kepada dunia bahwa kita bersatu dan kuat dalam menghadapi ancaman eksternal," ungkapnya.




TERBARU

[X]
×