Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Pada Senin (25/9), pasukan khusus Ukraina menyatakan bahwa mereka telah membunuh laksamana tertinggi Rusia di Krimea beserta 33 perwira lainnya dalam serangan rudal terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia yang terletak di pelabuhan Sevastopol pekan lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan tanggapan saat dimintai konfirmasi oleh Reuters terkait informasi kematian Laksamana Viktor Sokolov, komandan Armada Laut Hitam dan salah satu perwira angkatan laut senior Rusia.
Namun, otoritas yang ditunjuk Moskow di Sevastopol telah meningkatkan keamanan menyusul serangan Ukraina yang meningkat ke Krimea. Krimea adalah wilayah strategis bagi Rusia untuk melancarkan serangan udara terhadap Ukraina dalam konflik yang telah berlangsung selama 19 bulan.
Baca Juga: Rudal Jelajah Ukraina Serang Galangan Kapal Krimea, 2 Kapal Rusia Rusak
Jika informasi kematian Sokolov benar, ini menjadi salah satu serangan paling signifikan yang dilakukan oleh Kyiv terhadap Krimea, wilayah yang diambil alih dan diakui oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
"Setelah serangan ke markas Armada Laut Hitam Rusia, terdapat 34 petugas yang tewas termasuk komandan Armada Laut Hitam Rusia. Sebanyak 105 orang lainnya mengalami luka. Gedung markas mengalami kerusakan parah," ungkap pasukan khusus Ukraina melalui aplikasi Telegram.
Metode yang digunakan pasukan khusus Ukraina dalam menghitung jumlah korban belum diketahui. Reuters belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Dalam konflik, kedua belah pihak seringkali membesar-besarkan kerugian pihak lawan dan minim berbicara tentang kerugian sendiri.
Baca Juga: Sekjen NATO: Jika Ingin Perang Berakhir, Maka Kirim Dukungan Militer ke Ukraina
Pasca-serangan, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa seorang prajuritnya hilang, merevisi pernyataan sebelumnya yang menyebut prajurit tersebut tewas. Menurut kementerian, pertahanan udara berhasil menjatuhkan lima rudal.
Ukraina telah meningkatkan serangannya di Laut Hitam dan Semenanjung Krimea, menggunakan rudal dan drone. Menurut Kiev, menghancurkan Armada Laut Hitam Rusia akan mempercepat berakhirnya konflik.
Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa Ukraina menyerang galangan kapal Armada Laut Hitam dengan sepuluh rudal jelajah.
Baca Juga: Serangan Drone Ukraina ke Rusia Berlanjut, Kini Menuju Wilayah Belgorod
Menyikapi serangan Ukraina terbaru ke Sevastopol, gubernur kota yang ditunjuk oleh Rusia menggelar rapat pada hari Senin untuk meningkatkan sistem peringatan dan pertahanan kota.
"Kami sadar bahwa situasi kini berbeda dan memerlukan respons yang sistematis," ujar Gubernur Rusia, Mikhail Razvozhayev, kepada pemerintah Rusia. "Dahulu, serangan yang kami hadapi berasal dari drone. Namun, sekarang segalanya berubah dan kami harus siap menghadapi ancaman jenis baru."