kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

Ukraina Pertimbangkan Peralihan dari Dolar ke Euro, Ini Penyebabnya


Kamis, 08 Mei 2025 / 08:52 WIB
Ukraina Pertimbangkan Peralihan dari Dolar ke Euro, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Gubernur Bank Sentral Ukraina Andriy Pyshnyi mengatakan negaranya mulai mempertimbangkan peralihan dari dolar AS. Photo by Farzaneh Khademian/ABACAPRESS.COM


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Gubernur Bank Sentral Ukraina Andriy Pyshnyi mengatakan negaranya mulai mempertimbangkan peralihan dari dolar AS. Kemungkinan Ukraina akan menghubungkan mata uangnya lebih erat dengan euro di tengah pecahnya perdagangan global dan meningkatnya hubungannya dengan Eropa.

"Potensi bergabung dengan Uni Eropa, penguatan peran Uni Eropa dalam memastikan kemampuan pertahanan kita, volatilitas yang lebih besar di pasar global, dan kemungkinan fragmentasi perdagangan global, memaksa bank sentral untuk meninjau apakah euro harus menjadi mata uang referensi untuk hryvnia Ukraina, bukan dolar," kata Pyshnyi dalam pernyataan melalui email kepada Reuters.

Dia menambahkan, "Pekerjaan ini rumit dan memerlukan persiapan berkualitas tinggi dan serbaguna." 

Ini merupakan pernyataan paling langsung oleh seorang pejabat Ukraina tentang kemungkinan peralihan mata uang. 

Dolar mendominasi perdagangan internasional dan menyumbang sebagian besar cadangan global. Negara-negara ekonomi utama termasuk Arab Saudi dan Hong Kong mematok mata uang mereka terhadap dolar.

Namun di bawah Presiden Donald Trump, AS telah melancarkan perang dagang dengan memperkenalkan apa yang bisa menjadi tarif tertinggi dalam satu abad. Langkah ini telah mendorong beberapa pengamat mempertanyakan mengenai peran dolar di masa depan sebagai mata uang cadangan global.

Baca Juga: Pesawat Nirawak Ukraina Ditembak Jatuh di Wilayah Moskow, 2 Bandara Sempat Ditutup

Sekarang di tahun keempat memerangi invasi Rusia, Trump menghentikan sementara beberapa bantuan militer ke Ukraina.

Para pemimpin Eropa, termasuk dari UE, telah berjanji untuk memperkuat tentara Kyiv.

Sementara itu, Ukraina telah mencapai kesepakatan yang memberikan Amerika Serikat akses istimewa ke transaksi mineral Ukraina baru, yang mendanai investasi dalam rekonstruksi negara itu.

Sejak Trump kembali ke Gedung Putih, greenback telah melemah lebih dari 9% terhadap sekeranjang mata uang utama karena investor menarik diri dari kepemilikan aset AS.

Beberapa pakar memperingatkan agar tidak mengaitkan kekuatan dolar dengan status mata uang cadangannya. Namun secara historis, kepemilikan dolar telah dikaitkan dengan aliansi keamanan dan hubungan militer.

Baca Juga: Rusia Pastikan Keamanan Parade Hari Kemerdekaan di Tengah Ancaman Drone Ukraina



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×