Sumber: Daily Investor | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Bill Ackman, investor super yang dikenal sebagai salah satu investor terbaik di dunia, telah berhasil mengungguli pasar selama lebih dari 20 tahun.
Sebagai pendiri dan CEO Pershing Square Capital Management, sebuah dana lindung nilai yang terkenal dengan investasi ikonik dan aktivisme agresifnya, Ackman telah membangun reputasi yang kuat dalam dunia investasi.
Lahir di New York City pada tahun 1966, Ackman adalah lulusan Harvard College dan Harvard Business School. Kariernya di dunia keuangan dimulai di Goldman Sachs sebelum ia mendirikan dana lindung nilai pertamanya, Gotham Partners, pada tahun 1992.
Baca Juga: Warren Buffett Beberkan Dua Jenis Investasi Terbaik untuk Kalahkan Inflasi
Ackman terkenal karena sikapnya yang terbuka dan keberaniannya untuk menantang perusahaan besar. Ia terlibat dalam sejumlah kampanye aktivisme terkenal, seperti melawan Herbalife, JC Penney, dan Valeant Pharmaceuticals.
Pendekatan investasinya melibatkan pembelian saham dalam jumlah besar di perusahaan dan mendorong perubahan manajerial atau strategis secara terbuka.
Dengan kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai US$ 9 miliar, Ackman juga dikenal karena kegiatan filantropisnya dan komitmennya untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan amal.
Strategi investasinya berfokus pada identifikasi perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang kuat, tetapi dinilai rendah oleh pasar. Ia mencari perusahaan dengan keunggulan kompetitif, manajemen yang solid, dan prospek pertumbuhan yang jelas.
Baca Juga: Miliarder Ini Merasa Kasihan pada Tim Walz dalam Debat Calon Wapres AS
Setelah menemukan perusahaan yang sesuai, Ackman mengambil pendekatan aktif dalam investasinya, menggunakan pengaruhnya untuk mendorong perubahan yang diinginkan demi meningkatkan nilai perusahaan.
Investasi terbaik Ackman sering kali melibatkan posisi yang lebih kecil namun terpilih dengan cermat, karena ia lebih memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang telah ditelitinya secara mendalam daripada sekadar mendiversifikasi portofolio.
Pendekatan ini memberinya pemahaman yang lebih dalam tentang perusahaan dan memberikan keunggulan dibandingkan investor lainnya.
Investasi Terbaik Bill Ackman
Ackman memiliki sejumlah investasi besar yang terkenal, salah satunya adalah perselisihannya dengan miliarder Carl Icahn setelah secara terbuka menyebut Herbalife sebagai skema piramida dan melakukan short selling terhadap perusahaan tersebut.
Namun, beberapa investasi terbaik Ackman baru terungkap melalui wawancara.
Salah satu investasi terbaiknya terjadi pada tahun 2003, sebelum ia mendirikan Pershing Square. Ackman mulai membeli swap gagal bayar kredit dan melakukan short selling terhadap saham perusahaan asuransi obligasi kota terbesar di AS, Municipal Bond Insurance Association (MBIA), karena mereka merupakan rekanannya.
Baca Juga: Goldman Sachs: Minat Investor Hedge Fund Turun Karena Biaya Tinggi
Saat Krisis Keuangan Global (GFC) melanda, Ackman terus meningkatkan posisi short-nya. Pada tahun 2009, setelah peringkat utang MBIA anjlok, ia menjual posisi short-nya dengan keuntungan US$ 1,4 miliar.
Investasi terbaik lainnya terjadi selama GFC, ketika Ackman membeli saham General Growth Properties, operator pusat perbelanjaan yang sedang kesulitan, senilai US$ 60 juta.
Setelah mendorong perusahaan untuk mengajukan kebangkrutan dan merundingkan kembali utang dengan kreditor, General Growth Properties keluar dari kebangkrutan dan menjual aset. Hasilnya, investasi Ackman bernilai US$ 1,6 miliar.
Investasi terbaik ketiga Ackman adalah pada Chipotle setelah krisis E. coli yang melanda perusahaan pada 2016. Ackman membeli saham senilai US$ 1,2 miliar dan membantu memulihkan perusahaan.
Baca Juga: Ini 2 Saham Murah yang Dibeli Miliarder, Memiliki Potensi Keuntungan Tinggi
Dengan mengamankan dua kursi di dewan direksi, Chipotle merekrut Brian Niccol yang berhasil menghidupkan kembali merek tersebut. Saham perusahaan melonjak 600% sejak pembelian awalnya, menjadikannya salah satu operator restoran cepat saji paling menguntungkan di dunia.
Pada 2018, Ackman melakukan investasi strategis di Lowe's dengan menggunakan pembelian dengan leverage untuk meningkatkan margin dan laba perusahaan. Hasilnya, saham Lowe's melonjak 175% dari biaya rata-rata Pershing Square.
Selain itu, pada 2020, Ackman menjalankan strategi serupa dengan yang ia terapkan selama GFC, membeli swap gagal bayar kredit senilai US$ 27 juta pada indeks obligasi berperingkat investasi.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, swap tersebut meroket menjadi sekitar US$ 2,6 miliar, menghasilkan laba bersih sekitar 100 kali lipat dalam waktu singkat.
Investasi-investasi ini menunjukkan bagaimana pendekatan aktif dan strategi Ackman yang cermat telah menghasilkan keuntungan besar dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu investor paling sukses di dunia.