Sumber: Wall Street Journal | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Unilever memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menggenjot strategi pemasaran berbasis influencer, dengan tujuan menjadikan produk-produk perlengkapan mandinya, seperti sabun Dove, viral di media sosial.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk memulihkan pertumbuhan setelah menghadapi tekanan pasar dan perubahan selera konsumen.
Menurut Chief Enterprise and Technology Officer Unilever, Steve McCrystal, perusahaan saat ini bekerja sama dengan puluhan ribu influencer dan menargetkan peningkatan hingga 10 sampai 20 kali lipat dalam setahun.
Baca Juga: Produk Dwiguna Jadi Kontributor Terbesar Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Februari 2025
"Influencer marketing adalah cara ampuh untuk mendorong pertumbuhan sekaligus membangun kredibilitas," ujarnya.
McCrystal mengutip data Sprout Social yang menunjukkan bahwa sekitar 50% konsumen melakukan pembelian bulanan berdasarkan konten influencer.
Strategi ini terbukti efektif, salah satunya lewat kampanye viral sabun Dove edisi Crumbl, aroma yang terinspirasi kue populer, yang mendatangkan impresi sosial lebih dari 3,5 miliar dan mencatat 52% pembeli baru bagi Dove.
Untuk mendukung perluasan kampanye ini, Unilever memanfaatkan AI guna memproduksi ribuan aset visual setiap pekan, lonjakan signifikan dibanding hanya beberapa aset tiap bulan sebelumnya.
Aset-aset ini, seperti gambar produk dan materi promosi, kemudian dibagikan ke influencer untuk diunggah di Instagram dan TikTok.
Baca Juga: Unilever dan Nestle Bakal Menjual Bisnis Daging Nabati
Unilever juga menggunakan platform Nvidia Omniverse untuk menciptakan “kembaran digital” dari semua produknya.
Model digital ini memuat variasi kemasan, bahasa, dan label yang bisa diproses di Gen AI Content Studios, sistem berbasis perintah milik Unilever yang diluncurkan pada 2023.