Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi
Steven Rales membesarkan Danaher Corporation dari nol melalui deretan akuisisi hingga akhirnya menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Amerika Serikat (AS). Berawal dari perusahaan manufaktur, Steven memiliki rencana masa depan baru bagi Danaher. Pasca-mengakuisisi perusahaan bioteknologi Pall Corp senilai US$ 13,80 miliar, Steven bersiap menyulap Danaher sebagai pemain besar bioteknologi dunia lewat skema pemisahan unit bisnis (spin off).
Nama besar Danaher Corporation tak bisa lepas dari Steven Rales. Berkat tangan dingin miliarder berusia 65 tahun inilah yang mampu menyulap Danaher sebagai salah satu konglomerasi tersohor di Amerika Serikat (AS).
Salah satu ciri khas Steven adalah mengakuisisi perusahaan dan memeliharanya hingga besar, kemudian melepaskan ke orang lain agar lebih mandiri. Meski kini hanya memiliki 6% saham perusahaan manufaktur itu, Steven masih memiliki kendali yang kuat.
Sebagai pendiri, Steven mengawali langsung perkembangan bisnis Danaher. Dia melihat bagaimana Danaher tumbuh dari awalnya perusahaan kecil hingga memiliki pengaruh besar.
Di masa pensiun, pria yang tinggal Santa Barbara, California ini pun masih menjadi saksi sejarah transformasi Danaher. Setelah 30 tahun membesarkan Danaher sebagai salah satu konglomerasi manufaktur terbesar di AS, Danaher tengah bersiap untuk membelah diri menjadi dua bagian (spin off).
Dalam waktu dekat, bakal ada dua entitas baru yakni Danaher Corporation dan Fortive Corporation. Pemisahan unit usaha ini membuat fokus bisnis Danaher terbelah menjadi dua karena sebagian segmen bisnis Danaher akan beralih ke Fortive. Nantinya, Danaher akan menjadi perusahaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan, Fortive akan mengembangkan produksi dan pemasaran produk manufaktur.
Misalnya, beberapa merek terkemuka milik Danaher, seperti Fluke, Qualitrol, Tektronix, Gilbarco Veeder-Root, Kollmorgen dan Matco Tools akan dimasukkan dalam Fortive Corporation.
Sebagai dasar hukum, Fortive telah membentuk struktur keuangan, hukum dan organisasi yang kuat untuk mencapai prospek cerah ke depan. Sejatinya, pemicu di balik terbelahnya Danaher menjadi dua yakni karena aksi akuisisi.
Tahun lalu, Steven menginisiasi aksi akuisisi Danaher terhadap Pall Corp. Ini merupakan perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur kesehatan.
Danaher mengakuisisi Pall Corp dengan harga US$ 13,80 miliar, nilai akuisisi terbesar sepanjang sejarah. Steven mengakuisisi Pall Corp lantaran melihat permintaan kebutuhan pasar bioteknologi. Pasar obat bioteknologi diperkirakan tumbuh sebesar 20%-50% pada masa mendatang.
Yang jelas, kejeniusan bisnis Steven tak cuma membuahkan Danaher. Di luar kesibukan mengurus Danaher, Steven membesarkan sejumlah perusahaan lain. Pria dengan kekayaan bersih US$ 4,7 miliar ini menanamkan modal di bisnis film lantaran sejak dahulu memiliki ketertarikan di dunia seni. Steven mendirikan perusahaan produksi film bernama Indian Paintbrush.
Perusahaan film inilah yang melahirkan sejumlah film tenar. Sebut saja The Grand Budapest Hotel dan Moonrise Kingdom.
Mengutip Washington Post, Steven dikenal memiliki keahlian dalam rekayasa keuangan alias financial engineering. Dia diyakini sebagai otak keuangan di Danaher.
Kemampuan bisnis di Danaher selama 30 tahun inilah yang membuat Steven mampu menuai imbal hasil investasi yang tinggi di sejumlah bisnis yang dia kelola sendiri.
Pengalaman bisnis yang panjang pula yang membuat Steven percaya diri bahwa bisnis Danaher semakin kokoh pasca menggelar spin off. Gambaran saja, saat ini Danaher memiliki 29 entitas usaha yang antara lain bergerak di sektor industri teknologi, lingkungan, kesehatan dan energi.
Danaher merupakan perusahaan global dengan pendapatan pada mencapai US$ 20,90 miliar di tahun 2015 dengan keuntungan bersih US$ 3,35 miliar.
(Bersambung)