kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Unjuk gigi, dua kapal induk China berlayar bareng untuk pertama kali


Selasa, 08 September 2020 / 11:55 WIB
Unjuk gigi, dua kapal induk China berlayar bareng untuk pertama kali


Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

Ini pertama kalinya dua kapal induk China melakukan misi pelatihan secara bersamaan, sejak kapal induk kedua Shandong resmi bergabung dengan Angkatan Laut Tiongkok pada Desember 2019, Modern Ships menyebutkan.

Hanya, China belum secara resmi mengonfirmasi operasi kedua kapal induk tersebut termasuk perincian misi mereka.

Menurut wenweipo.com, Shandong kemungkinan akan melakukan pelatihan terintegrasi dengan jet tempur. Dan pengamat militer berspekulasi, Liaoning hanya melakukan misi pelatihan rutin, karena tidak jauh dari pangkalannya.

Tapi, Modern Ships melaporkan, bisa jadi kedua kapal induk itu untuk pertama kalinya membentuk kelompok tempur untuk latihan, menggelar latihan konfrontasi berurutan, atau latihan koordinasi jarak jauh sebagai dua kelompok tempur independen.

Baca Juga: Jadi andalan AS, USS Gerald R. Ford merupakan kapal induk terbesar di dunia

Yang jelas, langkah terbaru itu akan membuka babak baru bagi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) untuk mengerahkan kapal induk secara bersamaan.

Pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing Li Jie mengatakan kepada Global Times, dua kapal induk China akan menjadi kekuatan utama pada saat China menghadapi tekanan militer dari negara-negara seperti AS di Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Termasuk, India di jalur transportasi maritim utama.

Dua kapal induk China juga bisa menekan Taiwan dari sudut yang berbeda. Dan, bersama dengan rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26 dari Angkatan Roket PLA, mereka bisa mengunci pulau itu dan menolak kemungkinan intervensi AS, kata Li. 

Bukan cuma itu, Li menambahkan, dua kapal induk China bisa berperan dalam melindungi jalur transportasi laut penting seperti Selat Malaka.

Selanjutnya: Pentagon: Angkatan Laut AS bukan lagi terbesar di dunia, ini yang nomor satu


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×