Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
Ini pertama kalinya dua kapal induk China melakukan misi pelatihan secara bersamaan, sejak kapal induk kedua Shandong resmi bergabung dengan Angkatan Laut Tiongkok pada Desember 2019, Modern Ships menyebutkan.
Hanya, China belum secara resmi mengonfirmasi operasi kedua kapal induk tersebut termasuk perincian misi mereka.
Menurut wenweipo.com, Shandong kemungkinan akan melakukan pelatihan terintegrasi dengan jet tempur. Dan pengamat militer berspekulasi, Liaoning hanya melakukan misi pelatihan rutin, karena tidak jauh dari pangkalannya.
Tapi, Modern Ships melaporkan, bisa jadi kedua kapal induk itu untuk pertama kalinya membentuk kelompok tempur untuk latihan, menggelar latihan konfrontasi berurutan, atau latihan koordinasi jarak jauh sebagai dua kelompok tempur independen.
Baca Juga: Jadi andalan AS, USS Gerald R. Ford merupakan kapal induk terbesar di dunia
Yang jelas, langkah terbaru itu akan membuka babak baru bagi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) untuk mengerahkan kapal induk secara bersamaan.
Pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing Li Jie mengatakan kepada Global Times, dua kapal induk China akan menjadi kekuatan utama pada saat China menghadapi tekanan militer dari negara-negara seperti AS di Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Termasuk, India di jalur transportasi maritim utama.
Dua kapal induk China juga bisa menekan Taiwan dari sudut yang berbeda. Dan, bersama dengan rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26 dari Angkatan Roket PLA, mereka bisa mengunci pulau itu dan menolak kemungkinan intervensi AS, kata Li.
Bukan cuma itu, Li menambahkan, dua kapal induk China bisa berperan dalam melindungi jalur transportasi laut penting seperti Selat Malaka.