kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.814   16,00   0,10%
  • IDX 6.414   -23,97   -0,37%
  • KOMPAS100 924   -2,15   -0,23%
  • LQ45 720   -3,15   -0,44%
  • ISSI 205   0,19   0,09%
  • IDX30 374   -2,03   -0,54%
  • IDXHIDIV20 452   -2,18   -0,48%
  • IDX80 105   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,42   -0,34%

Unjuk Rasa Anti-Trump Meletus di Seluruh AS


Senin, 21 April 2025 / 05:29 WIB
Unjuk Rasa Anti-Trump Meletus di Seluruh AS
ILUSTRASI. Ribuan pengunjuk rasa berunjuk rasa di Washington dan kota-kota lain di seluruh AS pada hari Sabtu (19/4/2025). REUTERS/Nathan Howard


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ribuan pengunjuk rasa berunjuk rasa di Washington dan kota-kota lain di seluruh AS pada hari Sabtu (19/4/2025). 

Aksi tersebut untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap kebijakan Presiden Donald Trump tentang deportasi, pemecatan pemerintah, perang di Gaza, dan perang Ukraina.

Di luar Gedung Putih, pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Pekerja harus memiliki kekuasaan," "Tidak ada kerajaan," "Hentikan mempersenjatai Israel" dan "Proses hukum," seperti yang ditunjukkan rekaman media.

Melansir Reuters, beberapa demonstran meneriakkan dukungan bagi para migran yang telah dideportasi atau sedang berupaya dideportasi oleh pemerintahan Trump sambil mengekspresikan solidaritas dengan orang-orang yang dipecat oleh pemerintah federal dan dengan universitas-universitas yang pendanaannya terancam oleh Trump.

"Ketika Trump dan pemerintahannya memobilisasi penggunaan mesin deportasi AS, kami akan mengorganisasi jaringan dan sistem perlawanan untuk membela tetangga kami," kata seorang demonstran dalam sebuah demonstrasi di Lafayette Square dekat Gedung Putih.

Demonstran lainnya melambaikan bendera Palestina sambil mengenakan syal keffiyeh, meneriakkan "bebaskan Palestina" dan mengekspresikan solidaritas dengan warga Palestina yang tewas dalam perang Israel di Gaza.

Baca Juga: Lagi-Lagi Trump, Waspada Surplus Neraca Perdagangan Indonesia akan Berakhir Tahun Ini

Beberapa demonstran membawa simbol-simbol yang mengekspresikan dukungan untuk Ukraina dan mendesak Washington untuk bersikap lebih tegas dalam menentang perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.

Sejak pelantikannya pada bulan Januari, Trump dan sekutu miliardernya, Elon Musk, telah menghancurkan pemerintah federal, memecat lebih dari 200.000 pekerja dan berupaya membubarkan berbagai lembaga.

Pemerintah juga telah menahan sejumlah mahasiswa asing dan mengancam akan menghentikan pendanaan federal untuk universitas atas program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, inisiatif iklim, dan protes pro-Palestina. Kelompok hak asasi manusia telah mengecam kebijakan tersebut.

Di dekat Monumen Washington, spanduk dari para pengunjuk rasa bertuliskan: "kebencian tidak pernah membuat negara mana pun menjadi hebat" dan "hak yang sama untuk semua tidak berarti hak yang lebih sedikit untuk Anda."

Demonstrasi juga digelar di New York City dan Chicago, di antara puluhan lokasi lainnya. Ini menandai hari kedua demonstrasi nasional sejak Trump menjabat.

Baca Juga: Negosiasi dengan AS, Indonesia Ingin Produk Home Appliance Bebas Tarif Trump



TERBARU

[X]
×