kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UOB Group membukukan laba bersih S$ 3,06 miliar hingga September 2021


Selasa, 09 November 2021 / 22:15 WIB
UOB Group membukukan laba bersih S$ 3,06 miliar hingga September 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. UOB Group membukukan laba bersih tumbuh 37% menjadi S$ 3,06 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Kinerja ini didukung kenaikan pendapatan di tengah membaiknya sentimen bisnis dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit.

Pendapatan bunga bersih meningkat 4% dari tahun lalu menjadi S$ 4,71 miliar, didorong pertumbuhan pinjaman yang sehat sebesar 9% dan margin bunga bersih yang secara umum tetap stabil. Pendapatan biaya dan komisi bersih naik 24% ke level tertinggi baru yakni S$1,82 miliar. 

Biaya manajemen kekayaan meningkat 22% dan mencetak rekor sebesar S$639 juta berkat kembalinya kepercayaan investor. Biaya terkait pinjaman juga mencapai rekor tertinggi sebesar S$528 juta, tumbuh sebesar 33% YoY didorong pertumbuhan perdagangan dan investasi. 

Biaya pengelolaan dana dan kartu kredit juga lebih tinggi karena pasar ekuitas dan belanja nasabah sudah pulih sejak tahun lalu.

Baca Juga: Tidak bergabung dalam COP26, Barack Obama layangkan kritik ke Rusia dan China

Pendapatan treasury terkait nasabah tumbuh 8%, sementara pendapatan non-bunga lainnya turun 12% menjadi S$ 822 juta karena pendapatan perdagangan non-nasabah yang lebih rendah.

Total biaya operasional meningkat 3% menjadi S$ 3,22 miliar. Biaya staf tumbuh seiring dengan pendapatan, diimbangi biaya diskresioner yang lebih rendah. Rasio biaya terhadap pendapatan meningkat dari 45,3% menjadi 43,8%. 

Wee Ee Cheong, Deputy Chairman and Chief Executive Officer, UOB menyatakan Di tengah ketidakpastian jangka pendek ini, pembukaan kembali sejumlah negara secara bertahap menjadi pertanda baik bagi arus bisnis. 

“Kami juga tetap positif terhadap aktivitas yang kuat di sepanjang koridor perdagangan Tiongkok Raya-ASEAN. Fundamental kami yang kuat memungkinkan kami terus berinvestasi untuk memperdalam kemampuan kami dalam konektivitas, inovasi digital, serta keberlanjutan aspek-aspek yang akan mendorong pertumbuhan di Asia selama beberapa dekade mendatang,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (9/11). 

Ia menyebut UOB Group telah memelopori solusi progresif di berbagai bidang seperti keuangan yang terdesentralisasi dan aset digital lewat UOB TMRW. Inisiatif ini memungkinkan solusi digital kepada nasabah demi mencapai efisiensi yang lebih besar. “Kami juga memimpin kawasan ini dalam menciptakan solusi untuk membantu individu dan bisnis mengadopsi keberlanjutan sebagai cara hidup mereka, mulai dari mengurangi penggunaan energi hingga berinvestasi dengan tujuan yang lebih besar,” paparnya.

Baca Juga: Perang rakyat lawan COVID-19, kota di China ini beri ribuan dollar bagi pemberi info

Adapun total cadangan kerugian penurunan nilai kredit/aset keuangan turun 53% dari tahun lalu menjadi S$ 546 juta, dengan stabilnya prospek kredit dan penyisihan pre-emptive dari tahun lalu tetap memadai. Total biaya kredit untuk pinjaman turun dari 57 basis poin menjadi 23 basis poin.

Kualitas aset tetap kuat dengan Rasio kredit macet (NPL) stabil di level 1,5%. Total biaya kredit tetap berada dalam posisi 20 bps. Cakupan cadangan kerugian penurunan nilai kredit tetap kuat dengan cakupan aset bermasalah (NPA) sebesar 106% atau 265% setelah memperhitungkan agunan. 

Cadangan kerugian penurunan nilai kredit umum, termasuk cadangan penyisihan kerugian peraturan (RLAR), secara hati-hati dipertahankan pada 1,0% dari pinjaman berkinerja, memungkinkan UOB untuk mengatasi berbagai hasil ekonomi makro.

Adapun posisi likuiditas dan pendanaan UOB Group tetap kuat dengan rata-rata rasio cakupan likuiditas semua mata uang (LCR) kuartal ini sebesar 138% dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) sebesar 125%, jauh di atas persyaratan peraturan minimum.

Selanjutnya: Disuntik vaksin Covid-19, gadis Australia ini kaya mendadak




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×