kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Update corona global 31 Januari 2021: 103 juta kasus, 2,2 juta orang meninggal


Minggu, 31 Januari 2021 / 08:35 WIB
Update corona global 31 Januari 2021: 103 juta kasus, 2,2 juta orang meninggal
ILUSTRASI. WHO mengkritik pengumuman Uni Eropa mengenai kontrol ekspor pada vaksin yang diproduksi dalam blok tersebut.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Organisasi Kesehatan Dunia atawa World Health Organization (WHO) telah mengkritik pengumuman Uni Eropa mengenai kontrol ekspor pada vaksin yang diproduksi dalam blok tersebut. WHO menegaskan, tindakan yang diambil UE berisiko memperpanjang pandemi virus corona.

UE memperkenalkan kontrol ekspor pada vaksin, di tengah perselisihan dengan produsen vaksin mengenai kekurangan pengiriman. Mekanisme transparansi, memberi wewenang kepada negara-negara UE untuk menolak otorisasi ekspor vaksin jika perusahaan yang membuatnya tidak memenuhi kontrak yang ada dengan UE.

"Perlindungan dan keamanan warga kami adalah prioritas dan tantangan yang kami hadapi sekarang, membuat kami tidak punya pilihan selain bertindak," kata Komisi Eropa. Di bawah aturan baru UE tersebut, perusahaan vaksin harus meminta izin sebelum memasok dosis di luar UE, dan 27 negara anggotanya akan dapat memeriksa aplikasi ekspor tersebut.

Baca Juga: Covid tongue, gejala baru Covid-19 mirip sariawan, kenali perbedaannya

Kontrol ini akan mempengaruhi sekitar 100 negara di seluruh dunia, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. UE menegaskan, kontrolnya menjadi skenario sementara, bukan larangan ekspor.

Sementara itu, terdapat 92 pengecualian kontrol ekspor, termasuk sumbangan vaksin untuk Covax, skema global untuk membantu negara-negara miskin dan ekspor ke Swiss, negara-negara di Balkan barat, Norwegia, dan Afrika Utara. Selain itu, juga dikecualikan untuk negara Mediterania lainnya seperti Lebanon dan Israel.

Kendati demikian, juru bicara WHO Margaret Harris menegaskan bahwa vaksin harus diberikan kepada semua kelompok rentan dan petugas kesehatan di seluruh dunia, sebelum setiap negara mulai memberikan suntikan secara lebih luas. Ini berarti negara-negara kaya, seperti Inggris, menghentikan imunisasi setelah kelompok prioritas divaksinasi dan sebaliknya membantu vaksinasi di tempat lain.

Baca Juga: Waspada! Ini 4 tanda pertama tubuh terinfeksi Covid-19

"Kami meminta semua negara dalam keadaan seperti itu untuk melakukan itu. Daripada terburu-buru memvaksinasi satu negara, kami perlu melakukan banyak hal dan kami harus melakukannya bersama," kata Harris. Harris menambahkan, sejauh ini 95% dari semua vaksinasi dilakukan hanya di 10 negara, sementara hanya dua negara berpenghasilan rendah dan menengah yang bahkan telah memulai program imunisasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Update Corona Global 31 Januari 2021: 103 Juta Kasus, 2,2 Juta Orang Meninggal | WHO Kritik UE atas Kebijakan Kontrol Ekspor Vaksin Covid-19.
Penulis: Mela Arnani
Editor: Sari Hardiyanto

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Sabtu (30/1): Rekor tambah 14.518 kasus baru, ingat 5 M



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×