Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PHILADELPHIA. Menurut proyeksi Edison Research, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menang di tiga negara bagian, yakni Indiana, Kentucky, dan West Virginia dalam pemilihan presiden hari Selasa (5/11/2024).
Sementara, calon dari Partai Demokrat Kamala Harris menang di Vermont.
Hasil ini diketahui saat pemungutan suara ditutup di sembilan negara bagian AS pertama, termasuk Georgia dan North Carolina.
Mengutip Reuters, hasil awal sudah diperkirakan, dengan persaingan kemungkinan akan berakhir di tujuh negara bagian medan pertempuran: Georgia, North Carolina, Arizona, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Jajak pendapat menunjukkan para pesaing bersaing ketat di ketujuh negara bagian tersebut hingga Hari Pemilihan.
Menurut jajak pendapat nasional awal dari Edison, hampir tiga perempat pemilih mengatakan demokrasi Amerika terancam. Kondisi ini mencerminkan kecemasan mendalam warga AS setelah kampanye yang penuh pertentangan.
Demokrasi dan ekonomi sejauh ini menjadi isu terpenting bagi para pemilih, diikuti oleh aborsi dan imigrasi. Jajak pendapat menunjukkan 73% pemilih percaya demokrasi dalam bahaya, sementara 25% mengatakan demokrasi aman.
Baca Juga: Hasil Pemilu AS: Harris Menang di Vermont, Trump Menang di Kentucky & Indiana
Data tersebut menggarisbawahi kedalaman polarisasi di negara yang perpecahannya semakin tajam selama persaingan yang ketat.
Trump menggunakan retorika yang semakin apokaliptik sambil memicu ketakutan yang tidak berdasar bahwa sistem pemilu tidak dapat dipercaya.
Harris memperingatkan bahwa masa jabatan kedua Trump akan mengancam fondasi demokrasi Amerika.
Angka-angka tersebut hanya mewakili sebagian kecil dari puluhan juta orang yang memberikan suara, baik sebelum maupun pada Hari Pemilihan, dan hasil awal dapat berubah pada malam hari karena lebih banyak orang yang disurvei.
Beberapa jam sebelum pemungutan suara ditutup, Trump mengklaim di situs Truth Social miliknya tanpa bukti bahwa ada "banyak pembicaraan tentang KECURANGAN besar-besaran" di Philadelphia. Trump menggemakan Kembali klaim palsunya pada tahun 2020 bahwa penipuan telah terjadi di kota-kota besar yang didominasi Demokrat.
Baca Juga: Membongkar Sistem Pemilihan Presiden AS, Simak Biar Tidak Gagal Paham
Dalam posting berikutnya, ia juga menegaskan ada penipuan di Detroit.
"Saya tidak menanggapi omong kosong," kata Panitera Kota Detroit Janice Winfrey kepada Reuters.
Seorang komisioner kota Philadelphia, Seth Bluestein, membalas di X, "Sama sekali tidak ada kebenaran dalam tuduhan ini. Ini adalah contoh lain dari disinformasi. Pemungutan suara di Philadelphia aman dan terjamin."
Trump, yang pendukungnya menyerang Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, setelah ia mengklaim pemilihan umum 2020 dicurangi, memberikan suara lebih awal di dekat rumahnya di Palm Beach, Florida.
"Jika saya kalah dalam pemilihan umum, jika itu adalah pemilihan umum yang adil, saya akan menjadi orang pertama yang mengakuinya," kata Trump kepada wartawan.
Tonton: Mana yang Lebih Disukai Putin, Harris atau Trump? Jawabannya Mengejutkan
Tim kampanyenya telah mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan mengumumkan kemenangan pada malam pemilihan umum meskipun jutaan surat suara belum dihitung, seperti yang ia lakukan empat tahun lalu.
Pemenangnya mungkin tidak akan diketahui selama berhari-hari jika margin di negara bagian medan pertempuran sekecil yang diharapkan.