kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Utang Pemerintah AS yang Meningkat Timbulkan Risiko Posisi Pasar AS


Senin, 30 Juni 2025 / 23:50 WIB
Utang Pemerintah AS yang Meningkat Timbulkan Risiko Posisi Pasar AS
ILUSTRASI. A U.S. flag is seen in this illustration taken April 10, 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melonjaknya utang pemerintah Amerika Serikat (AS) dapat melemahkan minat investor terhadap aset-aset utama AS seperti obligasi pemerintah AS berjangka panjang dan dolar AS. BlackRock menyampaikan, sehingga ini memperkuat alasan investor untuk beralih keluar dari pasar AS

Tarif Presiden AS Donald Trump memicu volatilitas pasar tahun ini dan menimbulkan keraguan atas status dolar sebagai mata uang cadangan dunia. 

Ketakutan akan de-dolarisasi masih jauh dari kenyataan, tetapi meningkatnya utang pemerintah dapat meningkatkan risiko tersebut, kata para eksekutif di manajer aset terbesar di dunia itu.

Baca Juga: Dolar AS Bersiap Akhiri Reli 4 Pekan, Kekhawatiran Utang Negara Picu Pelemahan

"Kami telah menyoroti posisi utang pemerintah AS yang genting selama beberapa waktu sekarang, dan, jika dibiarkan, kami memandang utang sebagai satu-satunya risiko terbesar bagi 'status khusus' AS di pasar keuangan," kata mereka dalam catatan prospek pendapatan tetap kuartal ketiga seperti dikutip Reuters, Senin (30/6).

Kongres sedang memperdebatkan rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran yang merupakan elemen utama agenda ekonomi Trump. Ini menurut para analis non-partisan akan menambah hingga US$ 5 triliun utang pemerintah federal AS selama dekade berikutnya yang jumlahnya lebih dari US$ 36 triliun.

Selanjutnya: Presiden Prancis Sebut Tarif dari Negara Adidaya Sebagai Bentuk Pemerasan

Menarik Dibaca: Harga Pertamax Naik, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina Mulai 1 Juli 2025




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×