Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Moody's menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) satu tingkat menjadi "Aa1" dari "Aaa". Alasan pemangkasan peringkat utang AS ini adalah meningkatnya utang dan bunga yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara berperingkat serupa.
Seperti dilansir Reuters, Moody's merupakan lembaga pemeringkat utama terakhir yang mempertahankan peringkat teratas, triple-A untuk utang negara AS. Meskipun telah menurunkan prospeknya pada akhir tahun 2023 karena defisit fiskal yang lebih besar dan pembayaran bunga yang lebih tinggi.
"Pemerintahan dan Kongres AS berturut-turut telah gagal menyepakati langkah-langkah untuk membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar dan meningkatnya biaya bunga," kata Moody's pada Jumat (16/5), saat mengubah prospeknya terhadap AS menjadi "stabil" dari "negatif."
Baca Juga: AS Terancam Gagal Bayar, Menteri Keuangan Desak Kongres Segera Naikkan Batas Utang
Sejak kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari 2025, Presiden Donald Trump telah berjanji untuk menyeimbangkan anggaran AS. Sementara Menteri Keuangannya, Scott Bessent, telah berulang kali mengatakan bahwa pemerintahan saat ini bertujuan untuk menurunkan biaya pendanaan pemerintah AS.
Kombinasi tarif yang menghasilkan pendapatan dan pemotongan belanja oleh pemerintah melalui Departemen Efisiensi Pemerintah milik Elon Musk telah menyoroti kesadaran yang tajam akan risiko yang ditimbulkan oleh meningkatnya utang pemerintah. Utang ini yang jika tidak diatasi, dapat memicu kemerosotan pasar obligasi dan menghambat kemampuan pemerintah untuk menjalankan agendanya.
Penurunan peringkat ini terjadi karena RUU pajak Trump yang menyeluruh gagal melewati rintangan prosedural utama pada hari Jumat, karena kaum Republik garis keras yang menuntut pemotongan belanja yang lebih menghalangi langkah tersebut. Ini kemunduran politik yang jarang terjadi bagi presiden Republik di Kongres.
"Kami tidak yakin bahwa pengurangan material selama beberapa tahun dalam pengeluaran wajib dan defisit akan terjadi akibat proposal fiskal yang sedang dipertimbangkan," kata Moody's, sembari memperkirakan beban utang federal akan naik menjadi sekitar 134% dari PDB pada tahun 2035, dibandingkan dengan 98% pada tahun 2024.
Pemotongan peringkat utang AS oleh Moody's ini menyusul penurunan peringkat oleh Fitch, yang pada bulan Agustus 2023 juga memangkas peringkat utang AS satu tingkat. Alasannnya, kemerosotan fiskal yang diharapkan dan negosiasi plafon utang yang berulang hingga akhir yang mengancam kemampuan pemerintah untuk membayar tagihannya.
Baca Juga: Jepang dan China Paling Banyak, Cek Para Pemegang Surat Utang AS