Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Bukan cuma itu, Iran juga menyalahkan sanksi AS karena menghambat pembelian dan pengiriman vaksin dari negara lain.
AS menyangkalnya karena makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya dibebaskan dari sanksi AS yang diterapkan kembali pada 2018, setalah Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir tahun 2015.
Presiden baru Iran Ebrahim Raisi pada Minggu (8/8) menerima dosis pertama vaksin Covid-19 buatan dalam negeri bernama COVIran Barakat di depan umum.
Saat ini, Iran juga berpartisipasi dalam skema COVAX, yang dijalankan oleh aliansi GAVI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang bertujuan untuk mengamankan akses yang adil bagi negara-negara miskin.