Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Covid-19 menggila di Singapura. Negeri Merlion melaporkan sembilan kasus baru virus corona terkonfirmasi pada Jumat (14/2).
"Enam di antaranya terkait dengan kluster dari Gereja Grace Assembly of God," Direktur Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Singapura Kenneth Mak dalam konferensi pers seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Tambahan sembilan kasus itu membuat jumlah kasus virus Covid-19 di Singapura menjadi 67, dengan enam pasien dalam kondisi kritis.#
Baca Juga: Singapura bersiap menghadapi jumlah orang yang terinfeksi virus corona
Tapi, dua pasien lagi telah keluar dari rumahsakit pada Jumat (14/2). Ini berarti, sudah 17 orang sudah sepenuhnya pulih dari penyakit tersebut.
Salah satu yang sembuh adalah seorang pria berusia 27 tahun yang menghadiri pertemuan bisnis pribadi di Hotel Grand Hyatt, Singapura, yang juga ditetapkan sebagai sebuah cluster
Sementara satu kasus lagi seorang bayi berusia dua tahun yang berada di antara 92 warga Singapura yang dievakuasi dari Wuhan, China, pada 30 Januari lalu.
Baca Juga: Terpopuler: Indonesia masih negatif virus corona, NARA kembalikan dana IPO
Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong mengatakan, Pemerintah Singapura prihatin dengan banyak kasus yang terkonfirmasi di masyarakat. Namun, ia juga prihatin dengan beberapa masyarakat yang tetap pergi bekerja saat sakit.
"Ini tidak membantu dalam upaya kami untuk mengurangi risiko penularan di masyarakat," ujarnya seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Gan mengumumkan, Pemerintah Singapura mengaktifkan kembali 900 klinik dokter umum sebagai Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat untuk memberikan pengobatan bersubsidi bagi pasien dengan gejala pernapasan.
Baca Juga: Begini penampakan virus corona yang peneliti AS rilis
Kementerian Kesehatan menyatakan, pengaktifan klinik ini akan membantu pihak berwenang untuk mendeteksi virus corona baru lebih awal dan mengurangi risiko penularan lebih lanjut.
Ketika ditanya tentang apakah ada "penyebar super" terkait dengan klaster Grace Assembly of God, Mak menegaskan, tidak ada informasi yang cukup untuk mengidentifikasi individu tertentu sebagai penyebar super.
"Di dalam klaster, individu mungkin telah menyebar di dalam keluarga. Ini tidak selalu berarti bahwa satu individu menjadi penyebar super dan menyebarkannya," tegasnya.
Baca Juga: Akibat wabah virus corona, Airbnb menangguhkan pemesanan di Beijing hingga Mei 2020
Menurut Public Utilities Board (PUB), badan pengelolaan air Singapura, salah satu kasus baru yang terkonfirmasi pada Jumat (14/2) adalah karyawan mereka.
PUB menyebutkan, karyawan itu adalah staf administrasi yang bekerja di Environment Building, markas PUB, dan tidak terlibat dalam operasional fasilitas atau lapangan.
Pada Jumat (7/2) pekan lalu, Singapura menaikkan tingkat Kondisi Sistem Penanggulangan Penyakit (DORSCON) dari Kuning ke Oranye, yang mendorong tindakan pencegahan tambahan atas Covid-19.
Baca Juga: Harga masker melonjak, YLKI menduga ada penimbunan dari distributor
Tapi, "Saya ingin mengatakan dengan pasti, kami tidak punya rencana untuk menghentikannya dan pergi ke DORSCON Merah (status tertinggi)," ujar Mak.