kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Virus corona lebih dominan berdampak ke pria ketimbang wanita, kenapa?


Rabu, 29 April 2020 / 15:14 WIB
Virus corona lebih dominan berdampak ke pria ketimbang wanita, kenapa?
ILUSTRASI. Pekerja medis dalam pakaian pelindung merawat pasien yang menderita penyakit virus corona (COVID-19) di unit perawatan intensif di Rumahsakit Casalpalocco di Roma yang telah didedikasikan untuk mengobati kasus-kasus penyakit ini, Italia, 24 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MILAN. Rumahsakit San Raffaele di Milan, Italia, sedang menyelidiki perbedaan dalam dampak virus corona baru terhadap pria dan wanita. Mereka memberi nama proyek ini Proteggimi. 

Proyek di bawah koordinasi ahli urologi dan andrologi Prof Andrea Salonia itu berupaya menemukan, mengapa virus corona secara dominan memengaruhi pria dan peran yang hormon seks pria mainkan dalam ketidakseimbangan tersebut.

Mengacu data Badan Perlindungan Sipil Italia, sebanyak 66% kematian akibat virus corona di negeri Menara Pisa adalah laki-laki. Persentasenya meningkat seiring usia yang meninggal semakin muda. 

Baca Juga: Duh, muncul penyakit baru pada anak-anak di Inggris terkait virus corona

Pria yang terjangkit virus corona juga lebih banyak membutuhkan perawatan intensif. Sebanyak 82% dari pasien yang menjalani perawatan intensif di Provinsi Lombardy, dengan Ibu Kota Milan, adalah laki-laki. 

Para peneliti Proyek Proteggimi percaya, hormon seks khususnya testosteron bisa menjelaskan angka-angka tersebut.

“Sangat penting untuk bisa memeriksa data terpisah untuk pria dan wanita, jika kita ingin memahami, apakah kadar testosteron terkait dengan tingkat keparahan penyakit, dan untuk memahami dampak jangka panjang pada kesehatan keseluruhan pria yang telah pulih dari virus corona,” kata Prof Salonia.

"Kami berharap, penelitian ini akan menghasilkan hasil pertama dalam beberapa minggu ke depan," ujar dia seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: AS tambah 6 gejala baru virus corona, ini daftarnya

Proyek Proteggimi membetot perhatian Prada Group. Melansir Channelnewsasia.com, produsen produk fashion mewah berbasis di Milan, Italia, ini, Senin (27/4), mengumumkan dukungan finansial untuk penelitian ilmiah itu. Tapi, mereka tidak mengungkap angkanya.

Sebelumnya pada Maret, Prada juga mengumumkan, pabrik mereka di Montone, Italia, akan beroperasi kembali setelah tutup menyusul kebijakan lockdown untuk memproduksi masker dan alat pelindung diri lainnya untuk mengatasi kekurangan di negara tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×