kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona merebak, menteri dalam negeri Jerman tolak jabat tangan Angela Merkel


Selasa, 03 Maret 2020 / 11:34 WIB
Virus corona merebak, menteri dalam negeri Jerman tolak jabat tangan Angela Merkel
ILUSTRASI. Kanselir Jerman Angela Merkel. Geoffroy Van Der Hasselt/Pool via REUTERS


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Menteri dalam negeri Jerman menolak upaya Kanselir Jerman Angela Merkel untuk berjabat tangan dengannya. Hal ini dilakukan ketika jumlah kasus baru virus corona di negara itu naik menjadi setidaknya 157 kasus, dengan Berlin melaporkan infeksi pertamanya.

Melansir South China Morning Post, ketika Merkel mengulurkan tangan untuk menyambut Horst Seehofer pada sebuah pertemuan tentang migrasi di Berlin pada hari Senin, ia tersenyum dan menjaga kedua tangannya untuk dirinya sendiri.

Mereka berdua tertawa dan Merkel kemudian mengangkat tangannya di udara sebelum duduk.

Baca Juga: Menkeu AS dan Gubernur The Fed pimpin negara G7 beraksi mengatasi dampak virus corona

Para ahli kesehatan merekomendasikan menghindari berjabat tangan sebagai cara untuk mencegah penyebaran virus corona baru.

Di tempat lain di Eropa, pemerintah Prancis juga memberi tahu warga untuk mengurangi jabat tangan serta ciuman pipi. Di Italia, pusat virus di Eropa, pihak berwenang berkonflik untuk membatasi ritual ciuman pipi yang berakar pada budaya Mediterania Italia serta struktur keluarga dan sosial yang kuat.

Badan pengendalian penyakit Robert Koch Institute mengatakan pada hari Senin, saat ini ada 157 kasus yang dikonfirmasi di Jerman. Posisi itu naik dari jumlah 129 hari sebelumnya.

Baca Juga: Kian ganas, virus corona telah menjangkiti 64 negara, ini daftar lengkapnya

Menurut Komisioner Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides, setidaknya 2.100 kasus telah dikonfirmasi di 18 negara anggota Uni Eropa, dengan jumlah kematian mencapai 38 kasus.

Di Jerman, tingkat siaga telah dinaikkan dari "rendah ke sedang" menjadi "sedang," kata Lothar Weiler dari Robert Koch Institute.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×