kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Virus corona meredupkan bisnis, merek-merek global gugup dan panik


Kamis, 06 Februari 2020 / 14:02 WIB
Virus corona meredupkan bisnis, merek-merek global gugup dan panik
ILUSTRASI. Brand global Nike.


Sumber: CNN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Hal senada juga diungkapkan oleh Adidas. Meski demikian, Adidas mengatakan masih terlalu dini untuk menilai besarnya dampak virus corona pada titik ini. Akan tetapi, Capri Holdings mengatakan kepada investor bahwa mereka memprediksi virus corona akan memangkas pendapatan perusahaan sebesar US$ 100 juta pada kuartal ini, dan memperingatkan bahwa pukulan itu bisa lebih besar jika tingkat keparahan situasinya memburuk.

Baca Juga: HIPMI: Wabah virus corona sangat berdampak besar bagi sektor pariwisata Indonesia

Banyak perusahaan yang kemudian bergabung dengan daftar merek global untuk membatasi operasi di China, meskipun mereka bergantung pada negara itu untuk pertumbuhan pendapatan. Apple, misalnya. Perusahaan ini mengatakan seluruh 42 outletnya di China akan tutup hingga 9 Februari sebagai langkah hati-hati perusahaan.

Starbucks juga mengatakan telah menutup lebih dari setengah outlet mereka yang totalnya berjumlah 4.300 di China pada pekan lalu.

Baca Juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 khawatir akibat virus corona yang cepat menyebar

Pelaku ritel juga mulai khawatir bahwa bisnis mereka di luar China akan ikut terpengaruh. Capri Holdings memperingatkan bahwa penjualan dan keuntungannya bisa lebih menderita jika pembatasan perjalanan tambahan diberlakukan dan ada penurunan pengeluaran oleh wisatawan Tiongkok di luar negeri.

Analis Jefferies menyebut Tiffany & Co yang dibeli oleh LVMH, Macy's, dan Coach sebagai perusahaan yang kinerjanya dapat terpukul dalam seiring penurunan pariwisata dari wilayah tersebut ke Amerika Serikat.

Baca Juga: Ingin buat video viral, WN Kanada berbohong terinvesksi virus corona di pesawat

Turunnya wisatawan Tiongkok tampaknya tak terhindarkan karena banyak maskapai yang membatalkan penerbangan. American Airlines telah menangguhkan semua penerbangan antara Amerika Serikat dan China daratan hingga 27 Maret. Sedangkan Delta Air Lines mengatakan tidak akan terbang dari Amerika Serikat ke China hingga 30 April.

Perusahaan penerbangan Hong Kong Cathay Pacific mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya memangkas penerbangan ke daratan China sebesar 90% dan membuat pengurangan yang signifikan di tempat lain dalam jaringannya selama dua bulan ke depan. Total jumlah penerbangan akan berkurang 30%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×