Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dua minggu setelah China mengonfirmasi bahwa virus korona dapat menular dari manusia ke manusia, dan 10 hari sejak Wuhan dikunci secara total, pihak berwenang di kota itu pada hari Minggu menggenjot upaya mereka untuk mengendalikan penularan.
Di bawah aturan baru yang segera berlaku, pemerintah mengatakan, siapa pun yang dicurigai terinfeksi virus atau telah melakukan kontak dekat dengan kasus yang dikonfirmasi akan dipindahkan ke pusat karantina khusus, apakah mereka suka atau tidak.
"Pasien harus bekerja sama," katanya dalam sebuah pernyataan. "Siapa pun yang menolak untuk bekerja sama akan dikenakan penegakan hukum oleh polisi."
Baca Juga: Waspada corona, Pemerintah tunda sementara penerbangan dari dan menuju China
Tidak disebutkan berapa banyak situs karantina di sana, di mana mereka berada atau berapa banyak orang yang akan terkena dampak.
Namun, sementara di pusat, pasien tidak akan dikenakan biaya untuk perawatan medis, makanan atau akomodasi mereka, tetapi akan diminta untuk tetap tinggal, selama itu dianggap perlu oleh staf medis yang merawat mereka, kata pernyataan itu.
Sementara itu, rumah sakit dan pusat kesehatan di Wuhan dan seluruh Hubei berada di bawah tekanan besar karena jumlah pasien terus meningkat.
Menambah tekanan pada dokter dan perawat provinsi, gubernur Hubei Wang Xiaodong telah memerintahkan semua rumah sakit dan laboratorium untuk menyelesaikan pengujian semua sampel mereka yang ada dalam dua hari ke depan.
Baca Juga: Wabah virus corona belum terkendali, kini China laporkan kasus flu burung H5N1
Untuk membantu mengimbangi tingginya kasus, Rumah Sakit Huoshenshan yang baru di Wuhan, akan dibuka pada hari Senin. Rumah sakit ini akan dikelola oleh 1.400 pekerja medis yang dikerahkan oleh militer atas perintah langsung Presiden Tiongkok Xi Jinping.