Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Saat ini, ada 63 kasus yang sedang diuji dan dipantau di 22 negara bagian di AS, kata Dr Nancy Messonnier, direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan, termasuk kasus yang dikonfirmasi di negara bagian Washington dan Illinois.
"Kemungkinan akan ada lebih banyak kasus yang dilaporkan di AS dalam beberapa hari dan minggu mendatang," kata badan kesehatan yang berbasis di Atlanta itu. "CDC akan terus memperbarui data dan pantauan publik sesuai kebutuhan."
Lalu lintas tinggi sedang berlangsung di lima bandara AS: San Francisco, Atlanta Hartsfield-Jackson, John F. Kennedy New York, LAX Los Angeles dan O'Hare Chicago. Lebih dari 2.000 penumpang masuk dengan sekitar 200 penerbangan sebaliknya juga terjadi pada hari yang lalu, kata pihak berwenang setempat.
Baca Juga: China perluas karantina raksasa ke 13 kota dengan 41 juta penduduk
Para ahli mengatakan setiap negara menghadapi tantangan sosial, politik dan logisnya sendiri dalam memerangi pandemi, meskipun mereka menekankan bahwa ini masih awal.
AS memiliki kesiapan dan rencana implementasi yang relatif baik untuk penyakit menular. Seperti di banyak negara, rencana seperti itu secara signifikan diperkuat setelah penyebaran sindrom pernafasan akut (Sars) parah dari China dimulai pada tahun 2002.
Pihak berwenang AS menanggapi dengan cepat virus korona saat ini, dengan pemantauan kasus yang dicurigai, dibantu oleh fakta bahwa pasien pertama di negara bagian Washington melaporkan dirinya secara sukarela daripada mengabaikannya dan berpotensi menyebarkan penyakit.
Baca Juga: WHO: Kasus virus corona kemungkinan bakal terus bertambah
Dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan media sosial juga membantu meningkatkan kesadaran publik.
“Orang-orang lebih sadar akan coronavirus daripada Sars. Tapi itu pedang bermata dua," kata Dr Courtney Gidengil, pakar penyakit menular dari kantor think tank RAND di Boston.