Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dr Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pada Minggu (14/2/2021) memperkirakan bahwa virus corona varian baru yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan sejak itu terdeteksi di AS, mungkin akan menjadi virus dengan jenis paling dominan di AS pada akhir Maret.
Dalam sebuah wawancara dengan "Face the Nation," Walensky mengatakan ada lebih dari 1.000 kasus varian Inggris, yang dikenal sebagai B.1.1.7, di 39 negara bagian.
“Kami tahu sekarang, atau kami perkirakan sekarang sekitar 4% penyakit di negara ini terkait dengan B.1.1.7. Dan kami memiliki proyeksi bahwa angka itu mungkin akan semakin dominan pada akhir Maret," katanya seperti yang dilansir Yahoo News.
Pejabat kesehatan masyarakat AS itu memperingatkan varian Inggris lebih mudah menular dan menggarisbawahi perlunya warga Amerika mendapatkan vaksinasi dengan cepat.
Baca Juga: Singapura laporkan kasus pertama varian virus corona Inggris, 11 lainnya dikarantina
Namun, Walensky mengatakan, hal itu seharusnya tidak menghalangi upaya untuk membuka kembali sekolah, yang merupakan prioritas pemerintahan Biden.
CDC merilis pedoman yang sangat diantisipasi pada hari Jumat untuk membawa anak-anak kembali ke ruang kelas, termasuk rekomendasi untuk pembukaan kembali aktivitas secara bertahap berdasarkan tingkat penularan komunitas. Sebelum menjabat, Presiden Biden menetapkan tujuan agar sebagian besar sekolah dibuka kembali dalam 100 hari pertamanya menjabat.
Baca Juga: Selamat! Ilmuwan medis Israel temukan obat Covid-19 yang efektif
“Yang kami ketahui dari literatur ilmiah adalah bahwa kebanyakan penularan penyakit tidak terjadi di tembok sekolah. Itu berasal dari masyarakat,” ujarnya.