kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

Vitol dan Glencore Ajukan Tawaran untuk Saham Chevron


Rabu, 17 September 2025 / 16:23 WIB
Vitol dan Glencore Ajukan Tawaran untuk Saham Chevron
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of commodities trader Glencore is pictured in front of the company's headquarters in Baar, Switzerland, September 30, 2015. REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Dua perusahaan dagang komoditas global, Vitol dan Glencore tengah mengajukan penawaran resmi untuk membeli 50% saham milik Chevron di kilang minyak terbesar kedua di Singapura, menurut lima sumber yang mengetahui langsung proses tersebut.

Nilai keseluruhan kilang yang terletak di Pulau Jurong itu diperkirakan mencapai sekitar US$ 1 miliar, menurut salah satu sumber Reuters. Vitol dan Glencore, yang berbasis di Swiss, telah masuk daftar pendek pada bulan ini. Chevron berharap dapat menerima tawaran final yang mengikat pada bulan Oktober.

Vitol dan Glencore diketahui memiliki aset kilang lainnya di kawasan Asia-Pasifik dan tengah berupaya memperluas kepemilikan serta meningkatkan volume perdagangan mereka di wilayah tersebut. Singapura merupakan pusat perdagangan minyak terbesar di Asia dan pelabuhan bunkering, pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia, tempat produk olahan minyak dicampur, dijual, atau diekspor kembali.

Baca Juga: Chevron Buka Peluang Diversifikasi Portofolio Kilang

Kilang tersebut memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sekitar 290.000 barel per hari dan merupakan salah satu dari tiga kilang besar di Singapura. Separuh kepemilikan lainnya dikuasai oleh raksasa minyak milik negara China, PetroChina, melalui unit Singapore Petroleum-nya.

PetroChina memiliki hak penolakan pertama alias first right of refusal untuk membeli saham milik Chevron tersebut. Namun, hingga saat ini, PetroChina belum memberikan komentar terkait apakah mereka berniat mengajukan tawaran.

Reuters belum dapat mengonfirmasi apakah ada pihak lain yang juga berminat mengajukan penawaran resmi. Para sumber menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Chevron, Vitol, Glencore, maupun Morgan Stanley yang ditunjuk untuk menangani proses penjualan saham Chevron di Singapore Refining Company serta aset lainnya di Asia menolak memberikan komentar.

Chevron sedang dalam proses pemangkasan biaya hingga US$ 3 miliar sebelum akhir 2026. Menurut dua sumber, selain kilang di Singapura, Chevron juga menawarkan fasilitas terminal dan penyimpanan bahan bakar di Australia dan Filipina, serta stasiun pengisian bahan bakar di Malaysia. Aset-aset ini bisa dijual secara terpisah atau dalam satu paket.

Vitol saat ini memiliki kilang berkapasitas 32.000 barel per hari di Tanjung Bin, Malaysia, serta 50% saham di terminal minyak ATB di Tanjung Pelapas, yang berlokasi dekat Pulau Jurong. Vitol juga memiliki Viva Energy, operator kilang Geelong di Australia dengan kapasitas 120.000 barel per hari.

Sementara itu, Glencore melalui usaha patungan dengan Chandra Asri dari Indonesia, memiliki sebagian saham di Aster Chemicals and Energy, yang baru saja diakuisisi dari Shell pada bulan April. Aster saat ini mengoperasikan kompleks kilang dan petrokimia berkapasitas 237.000 barel per hari di Pulau Bukom dan Pulau Jurong, Singapura.

Selanjutnya: Simak Sederet Upaya Bank Indonesia Bantu Dorong Perekonomian RI

Menarik Dibaca: MYC Finance Melonjak 44% dalam 24 Jam, Bertahan di Puncak Kripto Top Gainers




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×