Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Orang Cina merupakan 30% dari semua wisatawan yang mengunjungi Jepang dan hampir 40% dari total jumlah yang dihabiskan wisatawan asing tahun lalu, sebuah survei industri menunjukkan.
"Kami khawatir penjualan dan jumlah pembeli bisa turun jika wabah terus berlanjut," kata seorang pejabat hubungan masyarakat di Isetan Mitsukoshi Holdings yang merupakan operator utama department store Jepang.
Baca Juga: Hindari virus corona, Jepang sewa pesawat untuk evakuasi warganya dari Wuhan
“Ini bukan hanya tentang turis Tiongkok. Kami juga khawatir terhadap wabah itu akan membuat pembeli Jepang tidak mau keluar dari rumah,” tambahnya.
Ekonom di SMBC Nikko Securities memperkirakan jika pelarangan tur wisata China ke luar negeri berlangsung enam bulan lagi, bisa melukai pertumbuhan ekonomi Jepang sebesar 0,05%.
Beberapa pihak bahkan memperkirakan dampak ekonomi bisa lebih buru. Hideo Kumano, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute, mengatakan penurunan wisatawan dari Tiongkok dapat merusak pertumbuhan PDB Jepang hingga 0,2%.
"Kekhawatiran terbesar adalah risiko dampak negatif dari wabah itu berlanjut dan melanda (ekonomi) selama Olimpiade Tokyo," katanya.
Baca Juga: Cegah virus corona, warga Korea Selatan tolak kedatangan turis China
Ketika sejumlah besar wisatawan Tiongkok diperkirakan akan mengunjungi Jepang pada Olimpiade 2020 di bulan Juli dan Agustus. "Jika jumlah pengunjung berkurang daripada meningkat, dampak ke industri konsumsi Jepang akan cukup besar,” pungkasnya.