Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Keracunan makanan E. coli yang dikaitkan dengan hamburger Quarter Pounder McDonald's telah membuat sedikitnya 49 orang di 10 negara bagian Amerika Serikat sakit.
Menurut pejabat kesehatan federal pada hari Selasa (22/10/2024), ini termasuk satu orang meninggal dunia dan 10 orang harus dirawat di rumah sakit.
Melansir AP yang mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kematian tersebut dilaporkan terjadi pada seorang lansia di Colorado. Sementara itu, seorang anak harus dirawat di rumah sakit dengan komplikasi ginjal yang parah.
Infeksi dilaporkan terjadi antara 27 September dan 11 Oktober, di Colorado, Iowa, Kansas, Missouri, Montana, Nebraska, Oregon, Utah, Wisconsin, dan Wyoming. Colorado memiliki kasus terbanyak, yakni sebanyak 27 kasus, diikuti oleh Nebraska dengan sembilan.
CDC mengatakan, semua orang yang diwawancarai terkait wabah tersebut telah melaporkan makan di McDonald's sebelum jatuh sakit dan sebagian besar menyebutkan makan hamburger Quarter Pounder.
Departemen Pertanian AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan pejabat kesehatan negara bagian juga sedang melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Dijadwalkan Mampir ke McDonald’s Saat Kampanye, Trump akan Goreng Kentang
Bahan tertentu belum diidentifikasi sebagai penyebabnya. Akan tetapi, penyelidik berfokus pada bawang dan daging sapi.
Investigasi awal FDA menunjukkan bahwa irisan bawang bombay yang disajikan pada burger kemungkinan merupakan sumber kontaminasi. USDA sedang menyelidiki roti hamburger tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat McDonald's mengatakan bahwa temuan awal menunjukkan bahwa beberapa penyakit terkait dengan bawang bombay yang bersumber dari satu pemasok.
McDonald's telah menghentikan distribusi irisan bawang bombay, dan untuk sementara waktu menyingkirkan Quarter Pounder dari menu di negara bagian yang terkena dampak, dan juga di sebagian wilayah Idaho, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma.
"Kami menganggap keamanan pangan dengan sangat serius dan itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Bakteri E. coli hidup di dalam usus hewan dan ditemukan di lingkungan. Infeksi dapat menyebabkan penyakit parah, termasuk demam, kram perut, dan diare berdarah.
Baca Juga: McDonald’s Indonesia Ajak Karyawan Terlibat Sukarelawan Bersama Teman Disabilitas
Orang yang mengalami gejala keracunan E. coli harus segera mencari perawatan kesehatan dan memberi tahu penyedia layanan kesehatan apa yang mereka makan.
Berita tersebut muncul di tahun yang sudah sulit bagi jaringan McDonald's yang berbasis di Chicago. Penjualan global di gerai yang sama turun untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun pada kuartal kedua karena pelanggan yang terpapar inflasi menghindari makan di luar atau memilih opsi yang lebih murah.
Perusahaan menanggapi hal tersebut dengan merilis promo makan seharga US$ 5, yang diperkenalkan di restoran-restoran AS pada akhir Juni dan baru-baru ini diperpanjang hingga Desember. Promo tersebut tidak termasuk Quarter Pounder.
Saham McDonald's anjlok 9% dalam perdagangan pasca jam kerja pada hari Selasa setelah pengumuman CDC.
Jenis bakteri yang terlibat dalam wabah ini, E. coli O157:H7, menyebabkan sekitar 74.000 infeksi di AS setiap tahun, yang menyebabkan lebih dari 2.000 rawat inap dan 61 kematian.
Infeksi ini sangat berbahaya bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun dan dapat menyebabkan gagal ginjal akut.