kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah virus corona berpotensi rugikan ekonomi China US$ 62 miliar di kuartal I 2020


Minggu, 02 Februari 2020 / 11:44 WIB
Wabah virus corona berpotensi rugikan ekonomi China US$ 62 miliar di kuartal I 2020
ILUSTRASI. Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi tiba di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu (1/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di wilayah itu.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Wabah virus corona diprediksi bakal memukul ekonomi China. Dampak ekonomi dari virus ini masih belum dapat ditentukan.

Tetapi, CNN melaporkan, satu paparan media pemerintah dan beberapa ekonom menyebutkan tingkat pertumbuhan China dapat turun dua poin persentase di kuartal I 2020 karena wabah corona telah membuat sebagian besar aktivitas ekonomi China terhenti.

Penurunan dua poin persentase itu bisa berarti China bakal kehilangan nilai produk domestik bruto (PDB) hingga US$ 62 miliar.

Baca Juga: Kian mencemaskan, korban tewas akibat virus corona tembus 304 orang

China mungkin harus memotong pajak, meningkatkan pengeluaran dan memangkas suku bunga untuk mencegah wabah virus corona yang mendatangkan malapetaka pada ekonomi yang sudah rapuh.

Pertumbuhan ekonomi China di tahun lalu sudah menjadi terlemah dalam hampir tiga dasawarsa, karena utang China membengkak dan dampak dari perang dagangnya dengan Amerika Serikat (AS).

Virus corona pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, telah menewaskan lebih dari 304 orang dan menginfeksi lebih banyak orang daripada berjangkitnya SARS pada tahun 2003.

Penyakit sebesar ini bahkan tidak ada di radar China. Sebelum virus corona pecah, pemerintah China lebih khawatir kerusuhan sosial bisa menjadi masalah, sebuah peristiwa yang mustahil namun yang dikhawatirkan para pejabat dapat dipicu oleh meningkatnya pengangguran di China.

Sekarang Beijing berupaya keras menghentikan virus corona agar tak berdampak besar ke ekonomi. Partai Komunis yang berkuasa baru-baru ini menempatkan Perdana Menteri Li Keqiang bertanggung jawab atas pengendalian virus.

Keputusan itu merupakan sinyal yang jelas bahwa menghentikan virus corona adalah "prioritas di antara prioritas" bagi pemerintah saat ini, tulis surat kabar People's Daily resmi dalam komentar baru-baru ini.

Baca Juga: China menghadapi keterasingan




TERBARU

[X]
×