kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Waduh, inflasi Inggris tertinggi dalam lima tahun


Selasa, 17 Oktober 2017 / 17:00 WIB
Waduh, inflasi Inggris tertinggi dalam lima tahun


Sumber: Wall Street Journal | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Indeks Harga Konsumen Inggris pada September berada di level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kenaikan inflasi ini akan mendorong ekspektasi bahwa Bank of England akan mengerek suku bunga acuannya paling cepat bulan depan.

Melansir The Wall Street Journal, data Badan Statistik Nasional Inggris menunjukkan tingkat inflasi tahunan di Inggris naik ke level 3% pada September. Ini merupakan pertumbuhan harga barang dan jasa paling cepat sejak awal 2012.

Saat ini, tingkat inflasi Inggris sudah naik melampaui target Bank of England sebesar 2% untuk delapan bulan beruntun. Petinggi bank sentral Inggris memang sudah berulang kali memberikan sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga acuan untuk menahan laju inflasi, meskipun ada pertanda perekonomian melambat akibat aksi konsumen yang menahan belanja dan keputusan Inggris untuk hengkang dari Uni Eropa.

Mayoritas ekonom memprediksi BOE akan menaikkan suku bunga acuannya ke level 0,5% pada November, dari posisi sekarang 0,25%. Jika benar BOE mengerek suku bunga sebesar 0,25%, maka ini akan menjadi kenaikan suku bunga pertama dalam satu dekade terakhir. BOE pernah mengatakan, kebijakan kenaikan suku bunga akan dilakukan secara terbatas dan bertahap.

Perubahan kebijakan BOE dilakukan seiring langkah bank sentral utama dunia lain yang mundur dari kebijakan easy money yang telah mereka jalani selama bertahun-tahun dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi yang terguncang krisis keuangan sehingga menyebabkan ekonomi dunia mengalami resesi di tahun 2009.

Di AS, Federal Reserve telah mulai mengurangi aset portofolionya yang besar dan sejumlah pejabat The Fed diperkirakan akan menaikkan lagi suku bunga acuannya dalam jangka pendek pada Desember.

Saat The Fed dan Bank Sentral Eropa (ECB) mulai merespons pertumbuhan dan meredanya inflasi, BOE malah menghadapi tantangan yang berbeda yaitu inflasi tinggi dan melemahnya pertumbuhan.

Tingkat inflasi di Inggris terus meningkat menyusul pelemahan nilai poundsterling setelah voting Brexit tahun lalu. Pada saat yang sama, angka pengangguran telah turun ke level terendah dalam 40 tahun.

Sebagai respon, pada September lalu BOE mengatakan  mayoritas petinggi bank sentral memperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan mereka "dalam beberapa bulan". Pembuat kebijakan juga resah terhadap upaya mendorong perekonomian tanpa memicu inflasi selama ketidakpastian seputar hubungan masa depan Inggris dengan Uni Eropa masih ada.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×