kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waduh, Inflasi Turki Diprediksi Tembus di Atas 80%


Senin, 05 September 2022 / 13:33 WIB
Waduh, Inflasi Turki Diprediksi Tembus di Atas 80%


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Turki diproyeksi bakal segera tembus ke atas 80%. Hal tersebut membuat kekhawatiran bahwa harga barang di negara itu akan tetap tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

Mengutip Bloomberg, secara bulanan, inflasi Turki pada Agustus diproyeksi sebesar 2%. Ini adalah kenaikan terkecil sejak September 2021. Hanya saja, dengan data ini makan inflasi tahunan Turki kemungkinan naik ke atas 81%, atau 16 kali lebih tinggi dari target resmi bank sentral Turki.

“Ke depan, kami memperkirakan inflasi akan meningkat lebih lanjut pada bulan September sebelum mulai mundur dan mengakhiri tahun lebih tinggi dari proyeksi bank sentral.” ujar ekonom Selva Bahar Baziki dikutip dari Bloomberg, Senin (5/9).

Adapun, inflasi di Turki sebagian besar tetap stabil dalam satu digit dari tahun 2004 hingga 2016. Namun kebijakan yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan pinjaman murah dengan mengorbankan lira dan stabilitas harga akhirnya memicu putaran inflasi yang memuncak pada ledakan tahun ini.

Baca Juga: Hubungan Mulai Membaik, Turki Sandarkan Kapal Perang di Israel

Sebuah survei bulan Agustus yang dilakukan oleh bank sentral menemukan bahwa responden mengantisipasi inflasi di atas 24% selama dua tahun ke depan.

Pemerintah menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan harga menjadi 65% pada 2022 dari sebelumnya hanya 9,8%. Sementara untuk tahun depan, inflasi melambat menjadi sekitar 25%.

Selain itu, inflasi diperkirakan tidak akan di bawah 10% hingga tahun 2025 mendatang.

Pejabat Turki sejauh ini tetap tidak terpengaruh, menyebut kenaikan harga sementara dan menyalahkan invasi Rusia ke Ukraina karena menyebabkan lonjakan global dalam biaya makanan dan komoditas.

Turki memiliki suku bunga negatif paling tinggi di dunia ketika disesuaikan dengan inflasi. Lira turun sekitar 27% terhadap dolar tahun ini, kinerja terburuk di pasar negara berkembang.

Baca Juga: Panas! Turki Tuding Yunani Gunakan Sistem Rudal Bidik Jet Tempur Turki

Jika Turki menghapus barang-barang volatil seperti makanan dan energi, inflasi di negara tersebut tetap melonjak, dengan indeks inti mencapai hampir 62% pada Juli. Ini jadi rekor tertinggi dalam data inflasi sejak 2004 dan diperkirakan akan naik lebih tinggi lagi.

Inflasi ritel di kota paling makmur di Turki, Istanbul, bulan lalu naik menjadi hampir 100% dari tahun sebelumnya.




TERBARU

[X]
×