Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Iran menemukan ladang minyak baru di bagian Barat Daya negara mereka. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebutkan, ladang anyar itu berpotensi untuk meningkatkan cadangan minyak negerinya sekitar sepertiga dari stok saat ini.
"Para pekerja dan insinyur dari National Iranian Oil Company (NIOC) telah menemukan ladang minyak dengan cadangan mencapai 53 miliar barel," kata Rouhani dalam pidato di pusat Kota Yazd, Ahad (10/11) yang disiarkan televisi pemerintah, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Pasca merilis mesin baru, Iran bakal aktifkan 1.000 sentrifugal pengayaan uranium
Rouhani mengatakan, lapangan tersebut membentang lebih dari 2.400 kilometer persegi di Provinsi Khuzestan yang kaya minyak. Dan bagi Rouhani, temuan ladang minyak baru itu akan membuat sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran semakin tidak relevan.
"Saya memberi tahu Gedung Putih (AS) bahwa pada hari-hari ketika Anda memberi sanksi atas penjualan minyak Iran dan menekan negara kami, para pekerja dan insinyur tercinta bisa menemukan 53 miliar barel minyak," ujar Presiden Iran.
Baca Juga: Iran luncurkan 30 mesin pengayaan uranium baru, situasi bakal mendidih?
Temuan lapangan baru tersebut bisa menjadi ladang minyak terbesar kedua Iran, setelah Ahvaz yang menyimpan 65 miliar barel.
Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), Iran menempati peringkat keempat sebagai pemegang cadangan minyak terbesar di dunia, dan kedua sebagai pemegang cadangan gas terbesar kedua di dunia. Iran diperkirakan memiliki 157 miliar barel cadangan minyak mentah terbukti pada Januari 2018.
Baca Juga: IMF: Agar anggaran Iran seimbang, harga minyak harus ada di level US$ 195 per barel
Tapi, sejak menarik diri dari Perjanjian Nuklir Iran 2015 pada tahun lalu, AS menerapkan kembali sanksi untuk mencekik perdagangan minyak Iran. Bahkan, Washington menjatuhkan sanksi bagi individu maupun perusahaan yang membeli minyak dari Iran.