kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wah, makin banyak warga Amerika yang setuju dengan pemakzulan Trump


Rabu, 27 November 2019 / 10:37 WIB
Wah, makin banyak warga Amerika yang setuju dengan pemakzulan Trump
ILUSTRASI. President Amerika Donald Trump di Biarritz, Prancis (25/8/ 2019). REUTERS/Christian Hartmann/Pool


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dukungan publik untuk memakzulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus meningkat selama beberapa minggu terakhir. Hal ini terjadi di saat komite DPR AS mengadakan sidang pemakzulan yang disiarkan di televisi.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan Reuters dan Ipsos menunjukkan bahwa 47% orang dewasa di Amerika Serikat merasa Trump memang harus dimakzulkan.

Baca Juga: Harga minyak turun tipis, pasar menunggu kabar OPEC

Sementara hanya 40% responden yang mengatakan ketidaksetujuannya atas pemakzulan Trump.

Bila dikombinasikan dengan poling Reuters dan Ipsos selama beberapa minggu terakhir, menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang ingin memakzulkan presiden semakin melebihi jumlah warga yang menolak pemakzulan.

Tepat sebelum sidang dimulai pada 13 November lalu, jajak pendapat Reuters dan Ipsos menemukan bahwa dukungan bersih untuk pemakzulan, yang merupakan selisih antara jumlah yang mendukung pemakzulan dan jumlah yang menentang, adalah 3 poin persentase.

Rasio ini kemudian meningkat menjadi 4 poin setelah minggu pertama audiensi, dan kemudian menjadi 5 poin ketika minggu kedua audiensi dimulai. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa dukungan bersih untuk pemakzulan saat ini berada di level 7 poin.

Baca Juga: Trump: Kesepakatan dengan China semakin dekat, tapi AS juga mengawasi isu Hong Kong

Penyelidikan sendiri berpusat pada panggilan telepon pada 25 Juli di mana Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan putranya, Hunter Biden.



TERBARU

[X]
×