Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) diperkirakan dibuka menguat tajam pada perdagangan Senin (12/5), setelah AS dan China mencapai kesepakatan untuk memangkas tarif perdagangan, mengisyaratkan meredanya ketegangan dalam perang dagang yang telah mengguncang pasar global selama berminggu-minggu.
Dalam kesepakatan tersebut, AS akan menurunkan tarif tambahan terhadap barang impor dari China dari 145% menjadi 30%, sementara China memangkas tarif atas produk AS dari 125% menjadi 10%. Kebijakan ini akan berlaku selama 90 hari.
Pengumuman tersebut disambut positif oleh pelaku pasar. Indeks volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai indikator ketakutan pasar, turun di bawah level 20 untuk pertama kalinya sejak akhir Maret.
Baca Juga: AS-China Sepakat Turunkan Tarif Dagang, Harga Minyak Melonjak Lebih 3%
Level ini sebelumnya terlihat sebelum Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif balasan terhadap sejumlah mitra dagang pada 2 April, yang ia sebut sebagai "Hari Pembebasan".
Pada pukul 08.06 Waktu setempat, indeks Dow E-mini tercatat naik 1.007 poin atau 2,44%, S&P 500 E-mini naik 169,25 poin atau 2,98%, dan Nasdaq 100 E-mini menguat 783 poin atau 3,89%.
Saham-saham unggulan dan teknologi turut mencatat kenaikan dalam perdagangan prapasar. Saham Nvidia melonjak 4,4%, Tesla naik 8%, dan Apple menguat 6,2% setelah laporan bahwa perusahaan mempertimbangkan kenaikan harga untuk lini iPhone musim gugur mendatang.
Saham produsen chip Advanced Micro Devices dan Marvell Technology juga naik masing-masing 6,4% dan 8,1%.
Kenaikan harga minyak mentah hampir 4% pasca pengumuman tersebut turut mendongkrak saham perusahaan energi seperti Chevron dan Exxon Mobil, yang masing-masing naik lebih dari 2%.
Baca Juga: AS dan China Sepakat Turunkan Tarif Impor 90 Hari ke Depan, Begini Respons Pasar
Kesepakatan ini tercapai hanya beberapa hari setelah AS dan Inggris menandatangani perjanjian perdagangan terbatas, meredakan kekhawatiran akan dampak negatif dari tarif balasan Trump terhadap stabilitas ekonomi global.
Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, indeks S&P 500 dan Dow Jones hampir sepenuhnya menghapus kerugian sejak awal April, sementara Nasdaq bahkan telah pulih sepenuhnya.
Optimisme pasar juga diperkuat oleh laporan laba perusahaan yang positif dan sikap Trump yang melunak terhadap kebijakan tarif.
Namun, sektor farmasi bergerak berlawanan arah. Saham Pfizer dan Johnson & Johnson masing-masing turun lebih dari 2%, sementara Eli Lilly merosot 3,4%, setelah Presiden Trump menyatakan akan menurunkan harga obat resep hingga 59%, mendekati harga yang berlaku di negara-negara maju.
Sejumlah perusahaan besar seperti Walmart, Cisco, dan Deere dijadwalkan akan melaporkan kinerja keuangannya minggu ini. Selain itu, data indeks harga konsumen (CPI) akan dirilis pada Selasa, disusul data harga produsen dan penjualan ritel pada Kamis.
Baca Juga: Wall Street Melemah Setelah Naik Tajam, Imbas Pembalikan Tarif Trump
Beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell, juga dijadwalkan memberikan pernyataan publik pekan ini.
Berdasarkan data LSEG, pelaku pasar kini memperkirakan akan terjadi dua kali pemotongan suku bunga masing-masing 25 basis poin hingga akhir 2025, menurun dari proyeksi tiga kali pemangkasan pada awal Mei.