Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) diperkirakan dibuka mendatar pada sesi perdagangan pascalibur Natal, Jumat (26/12/2025).
Pelaku pasar masih berhati-hati, namun optimisme soal pemangkasan suku bunga lanjutan dan prospek kinerja keuangan korporasi yang kuat tahun depan tetap menjadi pendorong utama sentimen.
Pada sesi Rabu lalu yang berlangsung lebih pendek karena libur, indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average berhasil ditutup pada rekor tertinggi, menandai penguatan luas di pasar saham menjelang tutup tahun.
Baca Juga: Wall Street Bergerak Datar pada Perdagangan Singkat Jelang Natal
Reli saham dalam beberapa hari terakhir datang setelah sempat tertekan akibat koreksi berkala, terutama pada emiten berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dinilai memiliki valuasi tinggi dan beban belanja modal yang terus membengkak.
Namun, ketahanan ekonomi AS dan peluang perubahan kebijakan Federal Reserve ke arah lebih dovish di bawah kepemimpinan ketua baru tahun depan ikut menghidupkan kembali minat terhadap saham-saham teknologi.
Hal itu membuat S&P 500, Dow, dan Nasdaq berada di jalur pencatatan penguatan tahunan selama tiga tahun berturut-turut. “Tahun 2026 akan menjadi tahun pembuktian bagi pasar.
Perusahaan harus benar-benar membuktikan produktivitas dan peningkatan margin dari investasi di AI dan teknologi lainnya,” kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom Annex Wealth Management.
Konsensus analis memprediksi laba perusahaan di indeks S&P 500 akan tumbuh 15,5% pada 2026, naik dari proyeksi pertumbuhan 13,2% untuk 2025 menurut data LSEG.
Baca Juga: Wall Street Melemah, Saham Teknologi Tertekan Jelang Simposium The Fed
Pada pukul 08.13 waktu New York, kontrak berjangka Dow Jones melemah 0,13%, S&P 500 turun tipis 0,05%, sementara Nasdaq 100 justru naik 0,03%.
Sepanjang 2025, S&P 500 telah menguat lebih dari 17%, awalnya digerakkan oleh saham-saham teknologi berkapitalisasi jumbo. Namun dalam beberapa pekan terakhir, reli mulai meluas ke sektor siklikal seperti keuangan dan material.
Investor kini juga menanti apakah “Santa Claus rally” yakni tren kenaikan pada lima hari perdagangan terakhir dan dua hari pertama tahun berikutnya menurut Stock Trader’s Almanac akan kembali terjadi. Periode pengujian tren musiman tersebut dimulai Rabu dan berlangsung hingga 5 Januari.
Dari sisi saham individual, Nvidia naik 0,7% pada pra-pembukaan setelah sepakat melisensikan teknologi chip dari startup Groq dan merekrut CEO-nya. Micron Technology juga naik 2,1% dan memperpanjang reli yang mencapai hampir 22% sepanjang Desember berkat proyeksi kinerja yang solid.
Sebaliknya, Biohaven anjlok hampir 13% karena obat depresi yang mereka kembangkan gagal mencapai target utama dalam uji klinis tahap menengah, memperpanjang deretan kegagalan perusahaan itu sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Wall Street Menguat Tipis Jelang Laporan Keuangan Nvidia
Coupang melonjak 5,8% setelah menyatakan seluruh data pelanggan yang bocor telah dihapus oleh pelaku pembobolan.
Sementara itu, saham perusahaan tambang logam mulia yang tercatat di AS seperti First Majestic, Coeur Mining, dan Endeavour Silver naik antara 2,5% hingga 3,1% seiring harga emas dan perak kembali menyentuh rekor baru.













