Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi pada sesi perdagangan yang bergejolak karena Presiden AS Donald Trump mengecam China sebelum terdengar optimistis tentang tercapainya kesepakatan perdagangan. Dengan posisi saat ini, tiga indeks acuan mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak November 2023.
Jumat (30/5), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 54,34 poin atau 0,13% menjadi 42.270,07, indeks S&P 500 melemah 0,48 poin atau 0,01% ke 5.911,69 dan indeks Nasdaq Composite turun 62,11 poin atau 0,32% menjadi 19.113,77.
Dengan penutupan tersebut, indeks S&P 500 juga mengakhiri hari Jumat dengan kenaikan mingguan yang mengangkatnya kurang dari 4% dari titik tertinggi sepanjang masa di bulan Februari. Indeks acuan naik sekitar 6,2% pada bulan Mei.
Sementara Nasdaq melonjak 9,6% untuk bulan ini dan jadi kenaikan persentase bulanan terbesar sejak November 2023.
Sesi perdagangan di bulan Mei merupakan bulan yang berombak bagi pasar saham karena kebijakan perdagangan Trump yang tidak menentu membuat investor waspada.
Tetapi sikap tarifnya yang lunak, bersama dengan pendapatan yang optimistis dan data inflasi yang jinak, membantu indeks S&P 500 bangkit dari posisi terendahnya di bulan April.
Pada hari Jumat, ketiga indeks saham utama dibuka melemah setelah Trump menuduh China, pada platform Truth Social-nya, melanggar perjanjian perdagangan dengan AS dan mengeluarkan ancaman terselubung baru untuk bersikap lebih keras terhadap Beijing.
Namun, pasar memangkas kerugian karena Trump mengatakan pada Jumat sore bahwa ia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan diharapkan dapat menyelesaikan perbedaan pendapat mereka tentang perdagangan dan tarif.
Para ahli strategi mengatakan bahwa berita tarif yang terus-menerus itu meresahkan. Para investor "tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap berita tarif" saat ini, kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma. "Siklus berita itu menjengkelkan."
"Februari, Maret, dan April adalah salah satu periode tiga bulan terburuk sejak COVID, jadi kami membutuhkan beberapa keuntungan," kata Dollarhide.
Meskipun tarif impor AS yang efektif adalah 2% hingga 3% sebelum Trump menjabat, tarif tersebut berada di sekitar 15%, menurut estimasi Oxford Research.
Tarif ini akan diturunkan menjadi sekitar 6% oleh putusan pengadilan perdagangan, tetapi penangguhan darurat pengadilan banding telah mempertahankan tarif yang lebih tinggi untuk saat ini.
Investor pada hari Jumat juga mencerna data yang menunjukkan belanja konsumen AS meningkat 2,1% tahun-ke-tahun pada bulan April setelah naik 2,3% pada bulan Maret. Federal Reserve melacak ukuran harga PCE untuk target inflasi 2%.
Pasar juga mempertahankan taruhan bahwa bank sentral AS akan memangkas target biaya pinjaman jangka pendek pada bulan September.
Di sisi laba, saham Ulta Beauty melonjak 11,8% setelah pengecer kosmetik itu menaikkan perkiraan laba tahunannya setelah mengalahkan hasil kuartalan.