Sumber: Fortune | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walt Disney Co. kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada level korporat sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan profitabilitas bisnis.
Langkah ini diambil setelah perusahaan secara terus-menerus meninjau struktur biaya guna mencari cara untuk meningkatkan efisiensi operasional pada fungsi-fungsi yang berada di tingkat korporat.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui email pada hari Rabu, perusahaan menyatakan, “Sebagai bagian dari upaya optimalisasi yang sedang berlangsung ini, kami telah meninjau struktur biaya untuk fungsi-fungsi korporat kami dan telah menentukan bahwa ada cara agar mereka dapat beroperasi lebih efisien.”
Baca Juga: Disney Umumkan Sederet Film dan Serial Terbaru
Menurut laporan dari Deadline, sekitar 300 pekerjaan yang terdampak berasal dari departemen hukum, sumber daya manusia, keuangan, dan komunikasi. Divisi-divisi seperti ESPN dan taman hiburan Disney tidak termasuk dalam putaran PHK kali ini.
Pemangkasan Biaya yang Sudah Berlangsung Sejak Tahun Lalu
Disney memulai upaya pemangkasan biaya sejak tahun lalu, yang pada akhirnya mempengaruhi sekitar 8.000 posisi di perusahaan tersebut. Langkah ini diambil untuk merespons tantangan industri yang semakin meningkat, terutama dengan beralihnya penonton dari TV tradisional ke layanan streaming yang semakin mendominasi pasar hiburan global.
Perusahaan seperti Paramount Global dan Warner Bros. Discovery Inc. juga menghadapi masalah serupa, di mana pergeseran preferensi konsumen menuju platform streaming telah memaksa mereka untuk menyesuaikan model bisnisnya demi mempertahankan daya saing dan profitabilitas.
Baca Juga: Walt Disney Perkenalkan Wahana Baru Avatar, Indiana Jones, Encanto, dan Monsters Inc
Tantangan Disney dalam Era Layanan Streaming
Sebagaimana yang dialami oleh banyak perusahaan hiburan besar lainnya, Walt Disney Co. harus beradaptasi dengan perubahan besar dalam perilaku konsumen. Penurunan tajam dalam jumlah penonton TV tradisional telah mendorong Disney untuk fokus pada layanan streaming seperti Disney+, yang kini menjadi salah satu pilar utama strategi perusahaan.
Namun, persaingan ketat di pasar streaming telah memaksa Disney untuk terus mencari cara untuk mengoptimalkan operasionalnya. PHK di tingkat korporat ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menjaga pertumbuhan profitabilitas di tengah tantangan yang dihadapi oleh industri hiburan.