kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wanita terkaya di Afrika dari fesyen dan eksplorasi minyak (1)


Kamis, 07 Maret 2019 / 09:00 WIB
Wanita terkaya di Afrika dari fesyen dan eksplorasi minyak (1)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Tanpa latar belakang pendidikan bisnis dan pertambangan, Folorunsho Alakija berhasil mengembangkan bisnis eksplorasi minyak lewat Famfa Oil. Berbekal keinginan kuat dan pergaulan yang luas, bisnis yang dirintis sejak tahun 1993 itu berkembang hingga saat ini yang mengantarkan Alakija menjadi salah satu wanita terkaya di Afrika. Kekayaan wanita ini ditopang oleh bisnis fesyen yang ia rintis, berawal dari kesenangannya dengan mode.

Folorunsho Alakija merupakan pengusaha wanita asal Nigeria. Perempuan berusia 68 tahun ini telah sukses mengembangkan bisnisnya sendiri, mulai dari fesyen, percetakan dan bisnis minyak. Kesuksesan tersebut telah mengantarkannya masuk ke jajaran orang terkaya di dunia.

Forbes mencatat total kekayaan milik Alakija mencapai US$ 1,5 miliar pada tahun 2018. Dia tercatat menjadi wanita terkaya di negaranya dan masuk menjadi salah satu dari jajaran wanita terkaya di Benua Afrika.

Alakija sukses mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya lewat bisnis eksplorasi minyak di Nigeria dengan mengusung nama perusahaan Famfa Oil. Perusahaan itu ia rintis sejak tahun 1993. Saat ini Famfa memiliki aset ladang minyak lepas pantai Agbami-2 atau OML 127 Operations, setelah sebelumnya sukses melakukan eksplorasi dan pengembangan di blok Agbami-1.

Kini dia menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di Famfa Oil. Perusahaan tersebut bermitra dengan perusahaan minyak dunia ternama dalam mengembangkan lapangan OML 127, yakni Chevron dan Petrobras. Dengan mengempit 60% saham OML 127 di Nigeria, Famfa Oil memproduksi sekitar 250.000 barel minyak mentah per hari.

Sementara bisnis fesyen dan percetakan dibangun lewat bendera The Rose of Sharon Group. Sebelumnya, bisnis fesyen rintisan ibu empat anak itu dinamai Supreme Stitches. Akakija sukses mengembangkan rangkaian pakaian haute lewat brand tersebut dan telah dipakai para wanita di seluruh dunia.

Ia merintis Supreme Stitches sejak tahun 1980-an sebagai label mode Nigeria premium yang melayani secara eksklusif untuk pelanggan kelas atas. Bisnis ini berkembang pesat dan Alakija cepat meraup keuntungan dengan menjual pakaian Nigeria kelas atas kepada istri-istri modis petinggi militer dan sosialita lain.

Klien utama Supreme Stitches adalah istri Ibrahim Badamasi Babangida yakni diktator militer dan Kepala Negara Nigeria yang berkuasa sejak tahun 1985-1993. Setelah berubah nama menjadi Sharon House of Fashion, klien-klien Akakija terus bertambah dan bahkan terkenal di dunia.

Alakija memulai kariernya pada tahun 1974 sebagai sekretaris eksekutif di Sijuade Enterprises Nigeria setelah menamatkan pendidikan kesekretarisan di Pitman's Central College, London. Di sana, dia bekerjasama selama beberapa tahun sebelum akhirnya memutuskan mendirikan bisnis fashion sendiri.

Berbekal kesukaan pada fesyen, Alakija memutuskan belajar desain fashion di American College, London dan Central School of Fashion dan kemudian merintis Supreme Stitches. Lewat brand tersebut, Alakija telah mempromosikan budaya Nigeria melalui mode dan gaya.

Setelah sukses mengembangkan fesyen, dia kemudian ekspansi ke percetakan dan juga mencatatkan kesuksesan yang sama. Tak berhenti di situ, perempuan kulit hitam tersebut ingin mencoba bisnis yang baru.

Walaupun tak mempunyai latarbelakang pendidikan bisnis dan pertambangan, Alakija memutuskan terjun ke bisnis eksplorasi bisnis pada tahun 1993 setelah mengajukan permohonan alokasi lisensi prospeksi minyak (OPL).

Berbekal lisensi itu dan pergaulan banyak kalangan atas terutama istri-istri militer, dia mendapat izin eksplorasi minyak di blok seluas 617.000 hektare. Blok tersebut sekarang disebut OPL 216.

Kerja keras dan pergaulan yang luas tersebut berhasil membuat Alakija menjadi miliarder. Keberhasilannya itu juga didukung oleh suaminya yang berprofesi sebagai pengacara.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×