Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warga Afrika Selatan kini dapat melakukan pembayaran menggunakan mata uang kripto di ribuan toko ritel di seluruh negeri, berkat kerja sama antara penyedia pembayaran QR Scan to Pay dan perusahaan pembayaran Bitcoin MoneyBadger.
Menurut laporan Tech Central, integrasi ini memungkinkan pengguna dari bursa besar seperti Binance, Luno, Blink, dan VALR untuk bertransaksi menggunakan Bitcoin (BTC), stablecoin, dan aset kripto lainnya di lebih dari 650.000 merchant yang telah terhubung dengan sistem Scan to Pay.
Cara Kerja: Bayar dengan Kripto, Terima dalam Rand
Melalui sistem baru ini, pemegang kripto dapat membayar belanjaan mereka dengan memindai kode QR di kasir, sementara pihak toko akan menerima pembayaran dalam rand, mata uang resmi Afrika Selatan.
Proses transaksi difasilitasi oleh platform MoneyBadger, yang menghubungkan pembayaran pelanggan dengan akun bursa atau dompet Bitcoin Lightning Network mereka.
Baca Juga: Trump Guncang Pasar Kripto Dunia, Likuidasi Kripto Tembus Rp 155 Triliun dalam 24 Jam
Dengan demikian, pengguna dapat membayar kebutuhan sehari-hari seperti belanjaan, makanan, hingga belanja online langsung menggunakan aset kripto tanpa repot mengonversinya terlebih dahulu ke fiat.
Mendorong Inklusi Keuangan Digital
Menurut Theo Koma, Product Owner di Scan to Pay, kolaborasi ini menjadi langkah nyata menuju inklusi keuangan digital.
“Dengan menghapus langkah konversi, kami memungkinkan masyarakat menggunakan kepemilikan kripto mereka secara langsung,” ujarnya.
Artinya, pengguna tidak lagi perlu menukar kripto menjadi rand untuk bertransaksi sehari-hari. Di sisi lain, merchant juga tidak perlu melakukan penyesuaian tambahan untuk menerima pembayaran kripto karena sistem ini langsung terintegrasi dengan jaringan Scan to Pay yang sudah ada.
Kolaborasi Perluas Jangkauan Ritel Besar
Platform kripto Luno menyebutkan bahwa kemitraan ini menghubungkan 30.000 merchant miliknya dengan 650.000 outlet Scan to Pay. Hal ini memperluas jangkauan pembayaran kripto hingga ke jaringan ritel besar seperti Shoprite, Checkers, Makro, dan Vodacom.
Dengan integrasi tersebut, Afrika Selatan menjadi salah satu negara dengan infrastruktur pembayaran kripto paling maju di benua Afrika.
Dari Menyimpan ke Menggunakan Kripto
CEO MoneyBadger, Carel van Wyk, menilai peluncuran sistem ini mencerminkan pergeseran besar di pasar lokal.
“Masyarakat Afrika Selatan kini semakin beralih dari sekadar menyimpan Bitcoin sebagai investasi menjadi menggunakannya untuk pengeluaran sehari-hari,” ujarnya.
Baca Juga: Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur
Van Wyk juga menegaskan bahwa adopsi pembayaran seperti ini memperluas jumlah tempat yang menerima Bitcoin secara signifikan.
Sebelumnya, ia sempat mengingatkan komunitas kripto bahwa menimbun Bitcoin dapat menghambat adopsi, berlawanan dengan visi awal white paper Bitcoin yang ingin menjadikannya sebagai sistem uang elektronik peer-to-peer.
“Permintaan pasar akan memperkuat utilitas dan menciptakan kebutuhan bagi merchant untuk menerima pembayaran Bitcoin,” tambahnya.