kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.464   -27,73   -0,37%
  • KOMPAS100 1.155   -4,66   -0,40%
  • LQ45 915   -5,46   -0,59%
  • ISSI 226   -0,25   -0,11%
  • IDX30 472   -2,72   -0,57%
  • IDXHIDIV20 568   -4,30   -0,75%
  • IDX80 132   -0,52   -0,39%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,95   -0,60%

Warga Thailand resah atas kesehatan Raja Bhumibol


Kamis, 13 Oktober 2016 / 15:40 WIB
Warga Thailand resah atas kesehatan Raja Bhumibol


Sumber: Antara,Reuters | Editor: Yudho Winarto

BANGKOK. Kondisi kesehatan Raja Bhumibol Adulyadej yang belum stabil mengundang reaksi warga Thailand. Sekitar 300 orang berkumpul di sebuah rumah sakit di Bangkok tempat raja yang paling lama berkuasa dirawat, Kamis (13/10).

Pihak Istana sebuah pernyataan pada Rabu (12/10) malam menyatakan kondisi kesehatan raja "secara keseluruhan belum stabil" dan raja berusia 88 tahun itu masih menggunakan ventilator dan menghadapi infeksi baru.

Pernyataan itu keluar menyusul pernyataan Minggu yang mengatakan bahwa sang raja berada dalam keadaan tidak stabil setelah menjalani hemodialisis atau cuci darah.

Warga berkumpul dan berdoa di luar Rumah Sakit Siriraj, yang berada di dekat Sungai Chao Phraya di Bangkok.

Beberapa di antaranya mengenakan pakaian kuning, warna raja, dan yang lainnya mengenakan pakaian merah muda, warna yang mereka yakini akan membawa perbaikan kesehatan sang raja. Beberapa orang di antaranya berdoa.

"Saya khawatir jadi saya datang ke sini untuk menyaksikannya sendiri. Sore ini saya akan ikut serta dalam aksi untuk Raja," kata seorang ibu rumah tangga, Thornpan Tornueng (67) sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Komandan polisi wilayah Rithee Visetkamin mengatakan lebih banyak orang diperkirakan akan berkumpul di rumah sakit hari ini.

Raja telah lama dipandang sebagai sosok pemersatu di Thailand, yang mengalami ketidakpastian politik dalam beberapa tahun terakhir. Kesehatannya, yang dipantau dengan seksama, merupakan sebuah subjek sensitif.

Ketentuan penghinaan terhadap kepala negara yang tegas berarti perbincangan publik terkait kesehatan dan segala rencana suksesi akan dijatuhi hukuman penjara dalam waktu yang lama.

Sementara itu, kondisi kesehatan Raja berdampak terhadap pasar saham Thailand. Investor Bursa Saham Thailand telah melakukan aksi juali saham sejak pernyataan Minggu lalu dari Biro Rumah Tangga Kerajaan terkait kesehatan sang raja.

Indeks utama turun hingga 6,9 % pada Rabu (12/10) dan mencapai angka terendah sejak 1 Maret, namun pulih menjadi turun 2,5 %, yang terendah sejak akhir Mei. Dan turun 2,1 % pada jeda tengah hari ini.

Wakil Perdana Menteri Somkid Jatusripitak mengatakan dia telah meminta Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) untuk menyelidiki rumor-rumor yang mempengaruhi pasar.

"Saya akan memberi tahu SEC untuk menyelidiki siapa yang menyebarkan berita itu dan siapa yang menyebabkan harga saham turun. Warga asing menunggu untuk membeli saham dan warga Thailand menjualnya," Somkid mengatakan kepada para wartawan.

Pemerintah pada Rabu mendesak orang-orang untuk mengabaikan sejumlah rumor di media sosial dan menunggu pengumuman resmi.

"Saya kira itu tidak menguntungkan untuk dilakukan karena ini saat yang penting bagi negara dan kita sebaiknya tidak merusak diri sendiri. Jangan dengarkan rumor. Tolong hanya dengar pemerintah,” ujarnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×