Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Keluarga itu menghabiskan dua minggu berkendara dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, hanya untuk ditolak dari waktu ke waktu. Ratusan orang menunggu di tujuh rumah sakit utama kota untuk tempat tidur. Dengan perhitungan kasar Cheng, itu bisa menambah lebih dari 10.000 kasus dalam waktu satu minggu sejak dimulainya penutupan. Jumlah resmi untuk Wuhan seminggu kemudian hanya sekitar 2.600.
"Saya percaya jumlah kematian juga lebih tinggi, tetapi saya tidak tahu berapa banyak lagi," katanya.
Baca Juga: Riset: Pendingin ruangan restoran di China tularkan virus corona ke tiga keluarga
Ketika istri dan ayah Cheng berangsur-angsur pulih, Cheng menjadi ingin tahu tentang bagaimana negara-negara lain menangani wabah itu saat itu menyebar.
"Negara-negara lain juga memiliki masalah, tetapi saya pikir mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menghormati individu," kata Cheng.
“Di Italia mereka menerbitkan profil begitu banyak orang mati (akibat corona) di surat kabar. Tetapi China tidak akan melakukannya, bahkan mungkin menyembunyikan angka sebenarnya," tambahnya.