Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
1.000 kematian per hari
Negara terbesar di Amerika Latin, Brasil, telah sering mencatat lebih dari 1.000 kematian sehari selama sebulan terakhir.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang terkadang disebut "Tropical Trump", telah banyak dikritik karena penanganannya terhadap krisis. Negara itu masih belum memiliki menteri kesehatan permanen setelah kehilangan dua menteri sejak April, menyusul bentrokan dengan sang presiden.
Baca Juga: Punya efek berbahaya, Singapura tak rekomendasikan dexamethasone untuk pasien corona
Bolsonaro tidak mau menerapkan kebijakan jarak sosial, dan menyebutnya sebagai tindakan yang mematikan lapangan pekerjaan sehingga lebih berbahaya daripada virus itu sendiri. Dia juga mempromosikan dua obat anti-malaria - kloroquin dan hidroksi kloroquine - sebagai obat Covid-19, meskipun kurangnya bukti bahwa obat itu dapat bekerja dalam mengobati virus corona.
Mengutip Reuters, Ryan mengatakan ada "peningkatan besar" dalam beberapa kasus di sejumlah negara bagian AS.
Baca Juga: Korsel: Selama masih ada kontak jarak dekat, infeksi corona akan terus berlanjut
“Saya tidak 100% yakin tentang profil usia, tetapi saya telah melihat laporan bahwa beberapa di antaranya adalah orang yang lebih muda. Itu mungkin mencerminkan fakta bahwa orang yang lebih muda lebih mobile dan mereka keluar dan mengambil keuntungan dari pengurangan pembatasan gerakan.
"Yang jelas, kenaikan itu tidak sepenuhnya dijelaskan hanya dengan peningkatan pengujian."