Sumber: Businessinsider | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor kawakan Warren Buffett dan orang terkaya dunia Jeff Bezos ternyata punya konsep dan prinsip yang sama dalam melakukan investasi saham. Kendati kedua tokoh legendaris ini punya bisnis yang sangat berlawanan.
Buffett yang enggan berinvestasi pada saham teknologi, sementara Bezos merupakan pemilik perusahaan Amazon yang adalah perusahaan teknologi.
Namun dalam hal investasi, keduanya memiliki banyak kesamaan. Misalnya Bezos suka mengutip mentor Buffett, dalam hal menghargai kepemilikan saham jangka panjang dan memiliki kriteria berupa bisnis impian.
Misalnya, dalam surat Bezos ke-24 dan terakhir sebagai CEO Amazon, ke pemegang saham pada bulan ini, ia mengutip Benjamin Graham dalam dua pesan tahunannya.
Graham adalah gurunya Buffett yang mengajar di Universitas Columbia, dan Buffett sempat bekerja di firma miliknya dan ajaran Graham menjadi salah satu pendorong Buffett dalam investasinya sepanjang hidupnya. Buffett konsisten berinvestasi pada saham-saham yang undervalue.
Baca Juga: Warren Buffett tidak akan pernah investasi di mata uang kripto, ini 3 alasannya
Bezos mengutip kalimat terkenal Graham, bahwa pasar saham adalah mesin pemungutan suara dalam jangka pendek tetapi mesin penimbang dalam jangka panjang (that the stock market is a voting machine in the short term, but a weighing machine in the long term).
Kutipan itu muncul dalam surat Bezos ke pemegang saham di tahun 2000 dan 2012. Sementara itu Buffett juga telah mengambil kutipan yang sama dalam empat suratnay kepada pemegang saham perusahaan yang dia pimpin Berskhire Hathaway yakni pada tahun 1987,1993, 2014 dan 2017.
Bezos dan Buffett kemungkinan memasukkan kalimat tersebut untuk mengingatkan investor mereka agar tidak khawatir tentang kinerja saham Amazon atau Berkshire pada hari tertentu. Mereka ingin investor mereka fokus pada tren jangka panjang, yang mereka harapkan dapat lebih mencerminkan kesuksesan perusahaan mereka dari waktu ke waktu.
Mengambil pandangan jauh
Bezos berpendapat dalam suratnya tahun 2003 bahwa pemikiran jangka panjang adalah "persyaratan dan hasil dari kepemilikan sejati." Dia menyebut investor jangka pendek seperti penyewa yang "menyewakan saham yang mereka miliki untuk sementara."
Sementara, Buffett menjunjung tinggi investasi jangka panjang. Dia memiliki saham seperti Bank of America dan Coca-Cola selama beberapa dekade, dan telah menyoroti risiko perdagangan harian dan mencoba mengatur waktu pasar pada beberapa kesempatan.
Baca Juga: Anda ingin jadi jutawan di usia muda, lakukan 10 hal ini!