kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Warren Buffett Investasikan 35% Portofolionya di 3 Saham Perusahaan AI


Jumat, 27 Desember 2024 / 23:59 WIB
Warren Buffett Investasikan 35% Portofolionya di 3 Saham Perusahaan AI
ILUSTRASI. Sejak Warren Buffett jabat CEO Berkshire Hathaway pada 1965, saham perusahaan tersebut mencatatkan tingkat pengembalian tahunan gabungan 19,8%.


Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejak Warren Buffett menjabat sebagai CEO Berkshire Hathaway pada 1965, saham perusahaan tersebut mencatatkan tingkat pengembalian tahunan gabungan sebesar 19,8%. 

Jika Anda menginvestasikan US$ 1.000 pada awal masa jabatannya, nilai investasi tersebut kini akan mencapai US$ 42,5 juta. Sebagai perbandingan, investasi yang sama pada indeks S&P 500 hanya tumbuh menjadi US$ 325.053 dalam periode yang sama.

Strategi investasi jangka panjang Buffett sederhana: ia membeli saham perusahaan yang memiliki pertumbuhan stabil, profitabilitas tinggi, tim manajemen yang solid, serta kebijakan ramah pemegang saham seperti program pembelian kembali saham dan pembayaran dividen. 

Baca Juga: 5 Portofolio Warren Buffett di Saham Perusahaan Jepang, Salah Satunya Melonjak 30%

Buffett dikenal tidak tergiur tren pasar saham terbaru, bahkan untuk sektor yang sedang berkembang pesat seperti kecerdasan buatan (AI).

Namun, dalam portofolio Berkshire senilai US$ 296 miliar, terdapat tiga saham yang memanfaatkan AI dengan cara unik dalam pengembangan bisnis inti mereka.

1. Amazon: 0,8% dari portofolio Berkshire Hathaway

Amazon adalah perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Perusahaan ini menggunakan AI di pusat pemenuhannya untuk meningkatkan efisiensi, termasuk dengan menciptakan asisten belanja berbasis AI bernama Rufus yang membantu pelanggan menemukan produk yang sesuai. 

Namun, fokus utama investor terletak pada platform komputasi awan Amazon Web Services (AWS), yang mendominasi tiga lapisan utama AI:

  • Infrastruktur: AWS mengoperasikan pusat data yang dilengkapi chip unggulan Nvidia, sekaligus merancang chip sendiri seperti Trainium (untuk pelatihan AI) dan Inferentia (untuk inferensi AI). Trainium dapat mengurangi biaya pelatihan AI hingga 50% dibandingkan chip pesaing, dengan permintaan yang terus meningkat.
  • Model Bahasa Besar (LLM): AWS Bedrock memungkinkan pengembang mengakses model terkemuka dari perusahaan seperti Anthropic dan Meta Platforms. Bedrock juga memiliki keluarga model LLM bernama Titan yang dirancang oleh Amazon sendiri.
  • Perangkat Lunak: Asisten virtual Q dari AWS membantu bisnis mengekstrak wawasan dari data internal mereka, bahkan dapat menghasilkan kode secara otomatis untuk pengembangan perangkat lunak.

Pada kuartal ketiga 2024, pendapatan AWS mencapai US$ 27,4 miliar, meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan AI dalam AWS tumbuh lebih dari tiga kali lipat dan berkembang tiga kali lebih cepat dibandingkan fase awal pertumbuhan bisnis cloud.

Baca Juga: Portofolio Warren Buffett Diinvestasikan di 1 Saham AI Raksasa Ini

Berkshire mulai berinvestasi di Amazon pada 2019. Meski Buffett mengaku menyesal tidak membeli lebih awal, kepemilikan Berkshire yang saat ini bernilai US$ 2,2 miliar masih memiliki potensi besar jika inovasi AI Amazon membuahkan hasil.

2. Coca-Cola: 8,4% dari portofolio Berkshire Hathaway

Coca-Cola mungkin jarang dikaitkan dengan teknologi mutakhir seperti AI, namun perusahaan ini telah memanfaatkan inovasi untuk menjadi raksasa minuman global. Tahun lalu, Coca-Cola bahkan menunjuk seorang kepala AI generatif untuk mengawasi penerapan teknologi tersebut.

AI memainkan peran penting dalam strategi pemasaran Coca-Cola. Salah satu kampanye interaktifnya, "Create Real Magic," memungkinkan pelanggan membuat bola salju digital bertema Natal menggunakan generator gambar berbasis AI. 

Coca-Cola juga meluncurkan produk promosi bernama Coca-Cola Y3000, yang dirancang menggunakan AI untuk memprediksi rasa minuman di masa depan.

Baca Juga: 67% Portofolio Warren Buffett Senilai US$315 Miliar Diinvestasikan pada 5 Saham Ini

Ke depan, Coca-Cola berencana menginvestasikan US$ 1,1 miliar dalam layanan AI melalui kerja sama selama lima tahun dengan Microsoft Azure untuk meningkatkan rantai pasokan, produktivitas, dan pemasaran.

Berkshire mengakuisisi 400 juta saham Coca-Cola senilai US$ 1,3 miliar antara 1988 dan 1994. Kini, nilai investasi tersebut mencapai US$ 25 miliar. Meskipun AI bukan bagian dari alasan awal investasi Buffett, teknologi ini berpotensi menambah nilai signifikan bagi kepemilikannya.

3. Apple: 25,8% dari portofolio Berkshire Hathaway

Berkshire menginvestasikan US$ 38 miliar pada Apple antara 2016 dan 2023, dan pada awal tahun ini, nilai saham tersebut melampaui US$ 170 miliar. Namun, sepanjang 2024, Berkshire telah menjual lebih dari setengah kepemilikannya, kemungkinan karena Buffett khawatir terhadap valuasi pasar saham yang lebih luas.

Apple telah lama menggunakan AI untuk fitur seperti autocorrect, rekomendasi di Apple Music, hingga asisten suara Siri. Namun, baru-baru ini perusahaan meluncurkan "Apple Intelligence" bekerja sama dengan OpenAI. 

Baca Juga: 29,5% Portofolio Warren Buffett Diinvestasikan dalam 2 Saham Kecerdasan Buatan Ini

Teknologi ini menghadirkan alat penulisan baru untuk meringkas email, memeriksa, atau menyusun ulang pesan. Apple Intelligence juga dapat menghasilkan gambar dan mempelajari preferensi pengguna untuk mengatur notifikasi.

Dengan lebih dari 2,2 miliar perangkat Apple di seluruh dunia, perusahaan ini berpotensi menjadi distributor AI terbesar untuk konsumen. Peluncuran fitur AI baru juga bisa mendorong peningkatan perangkat, mempercepat pertumbuhan pendapatan dan laba Apple dalam waktu dekat.

Meski telah banyak menjual saham Apple, posisi Apple tetap menjadi kepemilikan terbesar Berkshire. Jika upaya Apple di bidang AI berhasil, Buffett dan timnya masih dapat memperoleh manfaat yang signifikan.

Selanjutnya: Elon Musk Sebut Donasi Amal Mantan Istri Jeff Bezos Memprihatinkan

Menarik Dibaca: Investasi Saham Syariah Kian Populer, Ini 6 Keunggulannya!



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×