Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - OMAHA. Warren Buffett, Pimpinan Berkshire Hathaway yang berbasis di Omaha, Nebraska, adalah salah satu investor paling terkenal.
Dia memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan hampir mencapai US$ 85 miliar, menjadikannya orang terkaya ketiga di dunia.
Buffett terkenal karena banyak hal, mulai kebiasaan membaca, filantropi dan gaya investasi yang berfokus pada nilai.
Orang-orang di seluruh dunia begitu terpesona dengan Buffett yang legendaris sehingga mereka akan menghabiskan jutaan dollar untuk makan siang dengannya.
Meskipun Anda mungkin tidak memiliki uang sebanyak itu, Anda masih bisa belajar dari pikiran orang Amerika yang cerdas dengan membaca kutipan terkenalnya.
Salah satu kutipan yang menarik dari Warren Buffett adalah: "Saham jauh lebih menarik dari obligasi".
Baca Juga: Formula Buffett: Pergi tidur dalam kondisi lebih cerdas ketimbang saat bangun
"Jika Anda harus memilih antara membeli obligasi jangka panjang atau saham, saya akan memilih saham dalam satu menit," kata Buffett kepada "Squawk Box" CNBC dalam sebuah wawancara. "Jika saya memiliki obligasi pemerintah 30 tahun atau memiliki saham selama 30 tahun, saya pikir ekuitas akan jauh mengungguli obligasi 30 tahun itu."
Baca Juga: Bill Gates: Saya bahkan tidak mau bertemu dengan Warren Buffett
Buffett terus mencerca obligasi. Dia mengatakan kepada pemegang saham Berkshire Hathaway dalam surat tahunan bahwa masalah utang bukan investasi risiko rendah dalam jangka panjang dibandingkan dengan saham.
Selain itu, ia menyarankan investor untuk menjaga dana mereka dialokasikan dalam saham karena dampak negatif yang disebabkan oleh inflasi pada daya beli kepemilikan pendapatan tetap.
Baca Juga: Warren Buffett: Kesuksesan diukur dari seberapa banyak orang mencintai Anda
"Saya harus mengakui bahwa dalam setiap hari, minggu atau bahkan tahun yang akan datang, saham akan lebih berisiko - jauh lebih berisiko - daripada obligasi AS jangka pendek," tulis Buffett.
“Namun, seiring semakin panjangnya cakrawala investasi investor, portofolio diversifikasi saham AS menjadi semakin tidak berisiko dibandingkan obligasi, dengan asumsi bahwa saham dibeli dengan kelipatan pendapatan yang masuk akal relatif terhadap tingkat suku bunga yang berlaku saat itu," paparnya.