kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.271   -91,00   -0,56%
  • IDX 7.939   79,98   1,02%
  • KOMPAS100 1.116   12,96   1,17%
  • LQ45 831   8,79   1,07%
  • ISSI 266   1,49   0,56%
  • IDX30 430   4,22   0,99%
  • IDXHIDIV20 499   4,81   0,97%
  • IDX80 125   1,49   1,20%
  • IDXV30 134   2,27   1,73%
  • IDXQ30 139   1,57   1,14%

Washington Jadi Uji Coba, Garda Nasional AS Dipersenjatai Hadapi Darurat Kriminalitas


Senin, 25 Agustus 2025 / 10:53 WIB
Washington Jadi Uji Coba, Garda Nasional AS Dipersenjatai Hadapi Darurat Kriminalitas
ILUSTRASI. Anggota Garda Nasional berkumpul di Capitol AS saat Dewan Perwakilan Rakyat bersiap untuk memulai proses pemungutan suara pada resolusi yang menuntut Wakil Presiden AS Pence dan kabinet mencopot Presiden Trump dari jabatannya, di Washington, AS, Selasa (12/1/2021). REUTERS/Erin Scott


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pasukan Garda Nasional Amerika Serikat yang berjaga di jalanan Washington D.C. dalam rangka operasi pemberantasan kejahatan atas perintah Presiden Donald Trump akan mulai dipersenjatai pada Minggu (24/8/2025) malam, menurut dua pejabat AS.

Jumlah pasti pasukan yang akan membawa senjata masih belum ditentukan, namun mereka akan dibekali pistol M17 atau senapan M4.

Selama dua pekan terakhir, ratusan anggota Garda Nasional berpatroli tanpa senjata setelah Trump menetapkan darurat kejahatan di ibu kota.

Baca Juga: Presiden Korsel Lee Jae Myung Jalani Ujian Penting di Pertemuan Perdana dengan Trump

Menteri Pertahanan Pete Hegseth pekan lalu telah memberi otorisasi agar pasukan diperbolehkan membawa senjata.

Dalam pernyataan tertulis, Joint Task Force-DC menegaskan bahwa penggunaan kekuatan hanya akan dilakukan sebagai upaya terakhir dan jika ada ancaman serius terhadap jiwa.

Trump, dari Partai Republik, menyatakan akan memperluas operasi ke Chicago, dan pada Minggu juga membuka kemungkinan pengerahan pasukan ke Baltimore, dua kota besar yang dikelola Partai Demokrat.

Namun, Pemimpin Minoritas DPR AS dari Partai Demokrat, Hakeem Jeffries, menilai Trump tidak memiliki kewenangan untuk mengerahkan pasukan ke Chicago. Menurutnya, langkah tersebut hanya upaya menciptakan krisis politik.

"Tidak ada dasar, tidak ada otoritas bagi Donald Trump untuk mengirim pasukan federal ke Chicago," kata Jeffries dalam wawancara dengan CNN.

Sementara itu, Gubernur Illinois JB Pritzker juga menegaskan tidak ada keadaan darurat yang membenarkan pengerahan militer.

Baca Juga: Trump Mau Pasang Tarif Impor Furnitur, Bagaimana Nasib Mebel dan Kerajinan Indonesia?

Di sisi lain, Trump mengkritik Gubernur Maryland Wes Moore terkait angka kriminalitas di Baltimore, meski data terbaru menunjukkan penurunan signifikan kasus kekerasan bersenjata di kota itu.

Hingga Juli, Baltimore mencatat 84 kasus pembunuhan, jumlah terendah dalam lebih dari 50 tahun.

Beberapa gubernur Partai Republik diketahui telah mengirim ratusan pasukan Garda Nasional ke Washington atas permintaan Trump.

Presiden mengeklaim kehadiran mereka membuat kriminalitas di ibu kota menurun, meski data resmi menunjukkan angka kejahatan justru turun sebelum pengerahan pasukan.

Secara hukum, presiden memang memiliki kewenangan lebih besar atas Washington D.C. dibanding kota lain seperti Chicago dan Baltimore.

Baca Juga: Trump Ambil Alih Kepolisian Washington D.C. dan Kerahkan Garda Nasional

Trump berpotensi menggunakan Section 12406 dalam Title 10 U.S. Code yang memungkinkan pengerahan Garda Nasional untuk menekan pemberontakan, menegakkan hukum, atau merespons ancaman.

Namun, jika dipakai untuk mengirim pasukan ke kota-kota Demokrat, langkah itu hampir pasti akan menghadapi gugatan hukum.

Selanjutnya: Gelontorkan Rp 1,9 Miliar, Pengendali ITSEC Asia (CYBR) Tambah 1,86 Juta Saham

Menarik Dibaca: Router WiFi 7 Mulai Dipakai di Indonesia, Ini Manfaat untuk Gamer hingga Rumah Pintar




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×